TRIBUNNEWS.COM - Brand fashion ternama Balenciaga menerima kritikan publik karena foto iklan terbarunya dinilai mengeksploitasi seksualitas pada anak.
Balenciaga lantas meminta maaf atas dua foto itu, yang menampilkan anak perempuan memegang boneka beruang yang memakai perlengkapan bondage.
Dilansir Independent, berikut fakta-fakta seputar skandal foto promosi Balenciaga.
Balenciaga dan kontroversi iklannya
Dalam beberapa tahun terakhir, Balenciaga dikenal karena kampanye kontroversialnya, termasuk ambassadornya serta desain revolusionernya.
Ketika label Spanyol itu didirikan pada tahun 1919 dan memindahkan kantor pusatnya ke Paris, Prancis, Balenciaga menjadi haute couture wanita.
Baca juga: Balenciaga Minta Maaf atas Iklan Kontroversialnya yang Berbau Pornografi Anak-anak
Namun pada pergantian abad, Balenciaga memasuki era baru streetwear, dipimpin oleh creative director Demna Gvasalia.
Pada tahun 2022, Balenciaga menjadi salah satu dari lima merek fashion terpanas di dunia.
Dari bekerja sama dengan Yeezy untuk kolaborasi YEEZY GAP, hingga menggandeng tokoh-tokoh terkenal seperti Kim Kardashian, Dua Lipa, Justin Bieber, dan Alexa Demie sebagai duta, Balenciaga telah menjadi brand ternama, dengan sedikit kontroversi.
Rumah mode baru-baru ini memutuskan semua hubungan dengan Kanye West setelah sang rapper melontarkan serangkaian pernyataan antisemit, yang dilaporkan membuatnya kehilangan $ 2 miliar dalam satu hari.
Pada tahun 2021, Balanciaga dituduh rasis karena sepasang celana olahraganya.
Selain itu, saat acara Paris Fashion Week Spring/Summer 2023 – di mana tas teddy bear BDSM memulai debutnya – para model dirias dengan wajah memar dan hidung berdarah di atas catwalk.
Namun, kampanye terbaru Balenciaga INI membuat orang memboikot merek tersebut, karena tagar #CancelBalenciaga trending di media sosial.
Skandal ini berawal ketika Balenciaga menerbitkan foto pemotretan untuk Gift Shop.