TRIBUNNEWS.COM - Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii meletus untuk pertama kalinya dalam hampir empat dekade.
Pihak berwenang mengungkapkan letusan Mauna Loa menyebabkan abu vulkanik dan puing-puing jatuh di sekitarnya.
Dilansir Al Jazeera, aliran lahar juga terkandung dalam kaldera puncak Mauna Loa.
Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan letusan pada pukul 23:45, Minggu (27/11/2022).
Laporan itu dibagikan sekitar 15 menit setelah letusan di Taman Nasional Gunung Api Hawaii.
“Saat ini, aliran lahar terkandung di dalam area puncak dan tidak mengancam komunitas lereng bawah,” kata Survei Geologi di situs webnya.
Baca juga: Berita Foto : Lava Pijar Erupsi Gunung Berapi Jadi Tontonan di Islandia
Badan itu mencatat bahwa penduduk setempat di Big Island Hawaii harus mengikuti prosedur kesiagaan dan tanggap darurat.
Letusan gunung di negara Pasifik terbatas pada cekungan di puncak gunung berapi
Menurut Survei Geologi, letusan di pulau utama negara Pasifik terbatas di dalam cekungan di puncak gunung berapi.
“Jika lubang letusan bermigrasi ke luar dindingnya, aliran lava dapat bergerak cepat ke bawah lereng,” jelas badan tersebut.
Lava mengalir di luar kaldera
Beberapa jam setelah memasuki Senin (28/11/2022) pagi, Observatorium Gunung Api Hawaii membagikan update terbaru.
Baca juga: Gunung Berapi di Kyushu Jepang Meletus, Muntahkan Abu dan Batu Besar
"Lava tampaknya telah mengalir di luar kaldera, tetapi untuk saat ini lubang letusan tetap terbatas pada kaldera," jelas lembaga tersebut.
"Namun, aliran lahar di wilayah puncak terlihat dari Kona," kata lembaga itu,
“Saat ini tidak ada indikasi adanya migrasi letusan ke zona keretakan," paparnya.
Ditanya soal berapa lama gunung berapi meletus dan apakah itu bisa menyebabkan lava mengalir ke daerah berpenduduk, juru Bicara Survei Geologi, Miel Corbett mengaku hal tersebut tidak mungkin diprediksi,
"Tapi saya dapat memberi tahu Anda, kami terus berkomunikasi sekarang dengan Pertahanan Sipil Hawaii, dan mereka memberikan pembaruan kepada anggota masyarakat," katanya, seperti dikutip nowthisnews.com.
Survei Geologi mengatakan Observatorium Gunung Api Hawaii sedang berkonsultasi dengan personel manajemen darurat.
Lembaga tersebut menerangkan stafnya akan melakukan pengintaian udara di atas gunung berapi setinggi 4.168 meter (13.674 kaki) sesegera mungkin.
Baca juga: Hawaii Laporkan 2 Kasus Baru yang Diduga Cacar Monyet
Tidak ada perintah evakuasi
Pihak berwenang Hawaii mengatakan tidak ada perintah evakuasi yang diberikan meskipun kawasan puncak dan beberapa jalan di kawasan itu telah ditutup.
Webcam Survei Geologi di tepi utara puncak Mauna Loa menunjukkan celah letusan yang panjang dan cerah di dalam kawah.
Sebagian Big Island berada di bawah peringatan hujan abu yang dikeluarkan oleh National Weather Service di Honolulu.
Dikatakan abu setebal 0,6 sentimeter (seperempat inci) dapat menumpuk di beberapa daerah.
Rumah 6 gunung berapi aktif
Baca juga: Mengenal 10 Tipe Erupsi Gunung Berapi Berdasarkan Sumber dan Kekuatannya
Kepulauan Hawaii dikenal sebagai rumah bagi enam gunung berapi aktif.
Mauna Loa, yang terbesar di Bumi, telah meletus 33 kali sejak 1843, menurut Survei Geologi.
Letusan terbaru, pada tahun 1984, berlangsung selama 22 hari.
Pada waktu itu, letusan Mauna Loa menghasilkan aliran lahar yang datang dalam jarak tujuh kilometer dari Hilo, sebuah kota dengan populasi 44.000 orang saat ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)