Selain itu, Rusia mengerahkan 17 peralatan penyelamat dan 7 unit peralatan Kementerian Situasi Darurat Rusia.
Peralatan yang rusak telah diangkat sebagai penyebab paling mungkin dari ledakan berulang yang menghantam jaringan pipa Rusia.
Baca juga: Pabrik Hyundai di Rusia Gulung Tikar, Ribuan Pegawai Terancam Kena Pecat
Ledakan gas Nord Stream 1 dan 2
Ekspor gas dari Rusia, yang memasok sekitar 40 persen gas alamnya ke Eropa, telah terganggu dengan kerusakan yang terjadi pada jaringan pipa Nord Stream karena mengalami banyak ledakan awal tahun ini.
Pipa Nord Stream 1 dan 2 robek karena ledakan yang terjadi di bawah Laut Baltik pada September 2022 lalu.
Penyelidik dari Swedia menemukan jejak bahan peledak di lokasi kejadian, dikutip dari ABC News.
Akibat ledakan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat yang meledakkan pipa.
Putin juga menuduh Amerika Serikat (AS) mengambil keuntungan dari ledakan ini.
Namun, pihak Barat menuduh Rusia yang sengaja melakukannya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Gas Rusia