TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych mengajukan surat pengunduran diri setelah dikecam oleh rakyat Ukraina.
Oleksiy Arestovych sebelumnya berkomentar soal serangan Rusia di Kota Dnipro yang menewaskan 44 orang di kawasan apartemen.
Ia mengatakan rudal Rusia yang menghantam apartemen itu berasal dari rudal Rusia yang ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.
Pernyataan Oleksiy Arestovych menyebabkan kemarahan yang meluas di Ukraina.
Bahkan, pernyataannya digunakan oleh pejabat Rusia untuk menyalahkan Ukraina.
Baca juga: Video Detik-detik Rudal Rusia Hantam Kota Dnipro, Parlemen Ukraina: Pemandangan Setiap Pagi
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak menyerang bangunan tempat tinggal.
Peskov mengatakan hancurnya apartemen itu disebabkan oleh pertahanan udara Ukraina, seperti apa yang ia kutip dari kesimpulan beberapa pejabat Ukraina.
Pernyataan Peskov tersebut merujuk pada perkataan Oleksiy Arestovych sebelumnya, seperti dikutip dari BBC Internasional.
Baca juga: Pentagon: Pasukan Ukraina Resmi Memulai Pelatihan Rudal Patriot di Pangkalan Militer AS
Oleksiy Arestovych Minta Maaf
Setelah mendapat reaksi dari warga Ukraina, Oleksiy Arestovych kemudian memposting surat pengunduran dirinya dan mengatakan dia telah membuat kesalahan mendasar.
"Menulis surat pengunduran diri. Saya ingin menunjukkan contoh perilaku beradab: kesalahan mendasar, lalu mengundurkan diri," tulisnya, Selasa (17/1/2023).
"Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada para korban dan kerabat mereka, penduduk Dnipro dan semua orang yang sangat terluka oleh pernyataan versi saya yang keliru sebelum waktunya tentang alasan rudal Rusia menyerang bangunan tempat tinggal," tulisnya dalam postingan yang lebih panjang di Telegram-nya, Arestovich/Official.
Beberapa anggota parlemen Ukraina menandatangani petisi yang meminta Oleksiy Arestovych diberhentikan sebagai pejabat pemerintah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum mengomentari keputusan Arestovych untuk mengundurkan diri.
Baca juga: Korban Tewas Serangan Rudal Rusia di Apartemen Dnipro Naik jadi 44 Orang
Serangan Rudal Rusia di Kota Dnipro, Ukraina
Serangan rudal Rusia menghantam kawasan apartemen di Dnipro pada Sabtu (14/1/2023).
Di antara 40 korban adalah tiga anak.
Sementara itu, puluhan anak terluka dan secara total, lebih dari 70 orang terluka.
Namun, statistik tersebut masih belum lengkap karena sekitar 30 orang dinyatakan hilang.
Beberapa jam setelah serangan itu, Oleksiy Arestovych mengatakan, sepertinya rudal Rusia telah jatuh di gedung tersebut setelah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.
Namun, Pasukan Udara Ukraina mengatakan bangunan itu dihantam rudal Kh-22 Rusia, yang tidak memiliki kemampuan untuk ditembak jatuh dan dilaporkan sangat tidak akurat, seperti dikutip The Hill.
Warga Ukraina bereaksi dengan marah atas komentar awal Oleksiy Arestovych.
Beberapa warga Ukraina menuduhnya memperkuat posisi propagandis Rusia.
Selain Dnipro, kota-kota lain yang terkena serangan pada Sabtu termasuk Odesa di selatan, Kharkiv di timur, Lviv di barat, dan Kyiv, ibu kota Ukraina, dikutip dari Dnipro Today.
Lebih dari 70 apartemen di Dnipro hancur karena serangan ini.
Secara total, menurut tentara Ukraina, Rusia melakukan hampir 28 serangan menggunakan rudal dari berbagai kelas dan lima serangan menggunakan rudal udara berpemandu.
Tim penyelamat Ukraina bekerja sepanjang malam untuk mengangkat puing-puing beton dan menyelamatkan orang di bawahnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina