TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah terus bertambah.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/2/2023), setidaknya 5.894 orang meninggal di Turki.
Sementara di Suriah 2032 orang tewas.
Sehingga total nyawa yang hilang akibat gempa yang melanda dua negara sejauh ini menjadi 7.926 orang.
Dari foto-foto dan video menunjukkan tim penyelamat terus menggali puing-puing blok apartemen yang runtuh akibat gempa.
Warga menggunakan alat seadanya meskipun hanya dengan menggunakan tangan mereka tanpa bantuan alat berat.
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Sampaikan Belasungkawa ke Suriah Terkait Bencana Gempa Bumi
Di Provinsi Kahramanmaras Turki, yang menjadi titik episentrum gempa, warga terus bahu membahu memberikan bantuan kepada korban gempa.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/2/2023) di provinsi itu, seorang ayah tampak memegang tangan putrinya yang masih remaja saat tim penyelamat dan warga sipil berupaya membantu menyingkirkan puing bangunan yang menimbunnya pada Senin lalu.
Pria bernama Mesut Hancer itu duduk membungkuk di antara puing-puing.
Dia tampak memegangi Irmak yang berusia 15 tahun saat putrinya itu berbaring di tempat tidurnya diantara lempengan beton, jendela yang pecah dan pecahan batu bata yang dulunya adalah bangunan apartemen.
Apartemen itu ikut ambruk akibat gempa.
Di dekat sang ayah dan putrinya itu, terdapat seorang pria yang membawa palu godam mencoba untuk menerobos reruntuhan.
Seperti diketahui, episentrum gempa pertama adalah distrik Pazarcık di Kahramanmaraş, yang terletak di tenggara Turki.
Gempa awal berkekuatan M 7,8 yang diikuti gempa susulan beberapa jam kemudian yang berkekuatan M 7,7.
Di tempat lain di provinsi Kahramanmaraş tampak tim penyelamat mengevakuasi dua anak yang selamat dari reruntuhan.
Satu dibbaringkan di atas tandu yang diletakkan di tanah bersalju.
Tim penyelamat pun mencoba menenangkan suara kerumunan orang yang mencoba membantu sehingga mereka dapat mendengar suara korban yang masih hidup dan menemukan mereka.
Di sisi lain perbatasan, The Associated Press menggambarkan seorang pria Suriah yang menggendong seorang gadis yang meninggal di lengannya saat ia berjalan menjauh dari puing-puing bangunan dua lantai yang runtuh.
Ia dan seorang wanita meletakkan gadis itu di lantai menggunakan penutup untuk melindunginya dari hujan, kemudian membungkusnya dengan selimut besar sebelum melihat kembali ke gedung.
Menurut AFP, bayi yang baru lahir juga dievakuasi dalam kondisi hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah kerabat menemukannya masih terikat tali pusar ke ibunya yang meninggal dalam gempa pada Senin lalu.
Mirisnya, upaya penyelamatan terhambat oleh ratusan gempa susulan yang terus berlanjut, cuaca musim dingin yang membekukan dan kerusakan yang terjadi pada jalan masuk serta keluar dari daerah yang terdampak.
Pada Selasa malam, pemerintah Turki mengatakan bahwa 4.500 orang tewas dalam gempa tersebut, dengan 26.000 lainnya terluka.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pun menyebutkan 10 provinsi yang terkena zona bencana gempa bumi dan memberlakukan keadaan darurat di wilayah tersebut selama tiga bulan ke depan.