Bantuan itu secara berkala dikirimkan ke keluarga pengungsi kamp dan yang meliputi gula, tepung dan minyak goreng.
"Bukan bantuan untuk keluarga dan masyarakat di kota-kota yang berada di zona bencana gempa," katanya, Sabtu (11/2/2023).
Ia menghargai permintaan maaf dari PBB dan meminta agar jalur penyeberangan ke Suriah dibuka.
"Setelah bertemu hari ini dengan @UNReliefChief di perbatasan Turki-Suriah, kami menghargai permintaan maaf atas kekurangan dan kesalahan," tulisnya melalui Twitter.
Dia mendesak PBB untuk membuka lebih banyak penyeberangan darat ke Suriah barat laut selain Bab al-Hawa, yang merupakan satu-satunya yang disetujui oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pemerintah Suriah di Damaskus juga telah menerima bantuan dari donor internasional.
Masih ada ketidakpastian tentang apakah bantuan itu akan didistribusikan secara merata ke semua bagian negara yang dilanda bencana, termasuk barat laut yang dikuasai pemberontak.
Baca juga: Turki Keluarkan Surat Penahanan Terhadap Kontraktor Bangunan Pascagempa Turki-Suriah
Pengiriman Bantuan dari PBB Dinilai Lamban
Penundaan parah dalam bantuan yang masuk telah mendorong tim penyelamat dan anggota White Helmets untuk mengkritik PBB dan komunitas internasional.
Mereka disebut tidak menanggapi kebutuhan mendesak dengan cukup cepat di Suriah daripada di Turki.
Pejabat dari PBB memasuki kota Aleppo, Suriah, yang dikuasai pemerintah pada hari Sabtu (11/2/2023), dikutip dari France 24.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga berada di Aleppo pada hari yang sama.
Ia tiba dengan pesawat yang membawa sekitar 35 ton peralatan medis vital, menurut kantor berita SANA milik pemerintah Suriah.
Pesawat kedua akan tiba dalam dua hari, yaitu pada Senin (13/2/2023).