News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

5 Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Rusia di Bakhmut, 6.000 Orang Bertahan di Rumahnya

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Kota Bakhmut, Ukraina, setelah pertempuran antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung berminggu-minggu. Foto-foto ini rilis pada Jumat (13/1/2023). (Foto: Konstantin Liberov)

Ukraina memperkirakan, serangan besar baru dapat terjadi menjelang tanggal 24 Februari 2023, dalam peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Kepala tentara bayaran Wagner Grup Rusia Yevgeny Prigozhin. (Twitter)

Baca juga: Konflik Ukraina Buat Pasokan Viagra ke Rusia Dihentikan

Pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin memperkirakan Bakhmut akan jatuh dalam hitungan minggu, dikutip dari Yahoo News.

"Saya pikir Grup Wagner akan berhasil mengepung Bakhmut pada bulan Maret atau April. Meskipun sangat sulit untuk ditebak. Itu tergantung pada aktivitas Ukraina. Mereka menerima jenis senjata baru sekarang," katanya.

"Saya yakin seratus persen kami akan menghancurkan ini. Macan tutul. Seratus persen kami akan memilah cara membakarnya," lanjutnya.

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api skala besar di sebuah gudang makanan di Severodonetsk, wilayah Luhansk, yang hancur setelah penembakan Rusia. (STR / Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina / AFP)

Baca juga: Menteri Luar Negeri Israel Kunjungi Ukraina untuk Pertama Kalinya sejak Perang Dimulai

Pasukan Ukraina Mundur dari Luhansk

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina mundur dari medan perang di Luhansk pada Rabu (15/2/2023).

"Selama penyerangan, pasukan Ukraina mundur secara acak ke jarak hingga 3 km (2 mil) dari garis yang diduduki sebelumnya," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, dikutip dari Jerusalem Post.

Mereka mengklaim garis pertahanan kedua yang dibentengi tidak dapat menahan terobosan militer Rusia.

Sementara itu, analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov, mengatakan keadaan sangat sulit bagi Ukraina karena Rusia mengirim pasukan secara massal.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini