News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Yevgeny Prigozhin Bagikan Video Tentara Wagner Angkut Peti Mati Berisi Mayat Tentara Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Brigade Kholodny Yar ke-93 menembak pasukan pendudukan Rusia dengan mortir MO-1220-RT buatan Prancis pada Jumat (3/3/2023). Pemimpin Wagner Group bagikan video menunjukkan peti mati berisi mayat tentara Ukraina yang dipulangkan ke wilayah yang dikuasai Kyiv.

Wagner menghujani artileri pada rute akses terakhir ke Kota Bakhmut, Ukraina.

Yevgeny Prigozhin mengatakan hampir sepenuhnya Kota Bakhmut dikelilingi oleh pasukan Rusia.

Sebuah jembatan di kota Khromove, yang terdekat dari Kota Bakhmut, rusak oleh penembakan tank Rusia.

Wagner hanya menyisakan satu jalan yang masih terbuka untuk tentara Ukraina agar meninggalkan Kota Bakhmut.

Baca juga: Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin Tuduh Petinggi Militer Rusia Makar

“Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner secara praktis mengepung Bakhmut,” kata bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, dalam video yang diposting di Telegram, dikutip Anadolu Agency.

“Hanya satu rute (keluar) yang tersisa,” katanya.

"Wagner sedang menutup akses," lanjutnya.

Prigozhin meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memerintahkan pasukannya mundur dari Bakhmut demi menyelamatkan nyawa mereka.

Minta Zelensky perintahkan warga Bakhmut tinggalkan kota

Dalam video yang diunggah di Telegram Wagner, terlihat tiga warga sipil Ukraina yang ditangkap karena berperang, yaitu satu pria tua dan dua anak laki-laki yang meminta untuk diizinkan pulang.

Ia juga meminta Zelensky untuk mengizinkan anak-anak dan orang tua meninggalkan kota.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-375: Artileri Rusia Gempur Rute Keluar dari Bakhmut

"Saya memohon kepada Presiden Ukraina. Jika sebelumnya tentara profesional Ukraina bertempur dengan kami, hari ini kami melihat semakin banyak orang tua dan anak-anak," kata Yevgeny Prigozhin.

"Mereka bertempur, yang mempersingkat hidup mereka di Bakhmut, rata-rata hanya bertahan 1-2 hari," ucapnya, seperti dikutip YouTube The Telegraph.

"Beri mereka kesempatan untuk meninggalkan kota," tambahnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini