Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Gitaris legendaris Inggris Brian May dianugerahi gelar kebangsawanan pada Selasa kemarin oleh Raja Charles III di Istana Buckingham.
Pendiri sekaligus anggota band rock Queen ini diakui atas 'jasanya pada musik dan amal'.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (15/3/2023), musisi satu ini menggambarkan upacara tersebut sebagai 'momen yang indah"', dengan mengatakan bahwa menerima kehormatan merupakan 'perasaan yang sangat baik'.
May menambahkan bahwa ia dan raja, yang setahun lebih muda darinya pada usia 74 tahun, sempat bercanda tentang usia mereka.
"Ia (Raja Charles) bertanya-tanya apakah lutut saya sakit untuk bagian upacara berlutut. Saya berkata 'Ya, sedikit'," kata May, menirukan apa yang disampaikan Raja Charles III.
Sebelumnya, musisi yang juga Ahli Astrofisika ini pernah berada di Istana Buckingham.
Baca juga: Raja Charles III Usir Pangeran Harry dan Meghan Markle dari Rumahnya di Inggris
Pada 2005, May menerima gelar Komandan Ordo Kerajaan Inggris.
Beberapa tahun sebelumnya tepatnya pada 2002, ia memainkan gitar membawakan lagu kebangsaan Inggris, 'God Save the Queen,' dari atap kediaman kerajaan untuk Elizabeth II's Golden Jubilee.
May juga tampil di Platinum Jubilee mendiang sang Ratu, 20 tahun kemudian.
Perlu diketahui, ia juga dikenal sebagai seorang Aktivis hak-hak binatang, menjabat sebagai Wakil Presiden Royal Society untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan sejak 2012.
Selain itu, May telah memimpin kampanye melawan perburuan rubah dan pemusnahan musang di Inggris.
Queen didirikan pada Mei 1970, bersama dengan frontman Freddie Mercury dan drummer Roger Taylor.
Grup ini merilis 15 album, dengan beberapa rekaman platinum dan lagu-lagu terkenal di dunia termasuk One One Bites the Dust, The Show Must Go On, dan Don't Stop Me Now.