Hal ini diyakini memiliki jangkauan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke target manapun di AS.
Ini pertama kali diuji pada Maret tahun lalu, menandai peluncuran ICBM pertama Korea Utara sejak 2017.
Beberapa analis mengatakan tampaknya ada beberapa modifikasi senjata sejak saat itu.
Peluncuran ketiga dalam sepekan
Dikutip Al Jazeera, ICBM terbang menuju perairan timur Semenanjung Korea setelah diluncukran dari Pyongyang sekira pukul 07.10 waktu setempat.
Baca juga: AS dan Korsel Gelar Latihan Udara Gabungan Pasca Peluncuran Rudal Balistik Hwasong-15 Korut
"ICBM diluncurkan pada sudut yang curam dan terbang sekitar 1.000 kilometer (620 mil) sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang," terang militer dalam pernyataan.
Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada memperkirakan rudal ICBM mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang setelah sekitar satu jam di udara.
Lokasi pendaratan sekitar 250 kilometer (155 mil) dari pulau barat Oshimaoshima, yang dekat dengan tempat ICBM Korea Utara lainnya jatuh setelah penerbangan uji coba.
Peluncuran itu adalah yang pertama dari ICBM Korea Utara dalam sebulan terakhir.
Peluncuran kedua dalam sepekan
Pyongyang meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya.
Dilansir Al Jazeera, rudal-rudal itu ditembakkan selang 10 menit dari pukul 07.41 waktu setempat pada Selasa (14/3/2023) pagi, Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul melaporkan.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Jelajah saat AS-Korea Selatan Mulai Latihan Militer Gabungan
"Militer kami memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan peluncuran tambahan," ungkap JCS.
Aktivitas militer Korut meningkat seiring latihan militer gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).