“Kami berpegang pada prinsip dan posisi obyektif pada krisis Ukraina berdasarkan tujuan dan prinsip Piagam PBB,” kata Xi Jinping.
Ia menambahkan rencana China adalah berusaha untuk secara aktif mendorong perdamaian dan dimulainya kembali dialog.
Baca juga: Rangkuman Kunjungan Xi Jinping ke Rusia: Undang Putin ke China dan Bahas soal Ukraina
Berbicara setelah pembicaraan, Putin mengatakan bahwa deklarasi bersama yang dikeluarkan oleh Rusia dan China sepenuhnya mencerminkan karakter dari hubungan Rusia-China, yang berada pada level tertinggi dalam sejarah dan berfungsi sebagai contoh kemitraan komprehensif sejati dan kerja sama strategis.
Kishida, yang akan memimpin KTT G7 pada bulan Mei, bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina, bertepatan dengan pembicaraan hari kedua Xi dengan Putin di ibu kota Rusia, Selasa.
Untuk agenda pertama, Kishida mengunjungi sebuah gereja di Bucha, sebuah kota di luar Kyiv yang menjadi simbol kekejaman Rusia terhadap warga sipil.
Ia meletakkan bunga di sebuah gereja di sana untuk para korban.
“Setelah kunjungan ke Bucha ini, saya merasakan kebencian yang kuat terhadap kekejaman,” katanya.
"Saya ingin mewakili orang-orang di Jepang, dan menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai, terluka akibat tindakan kejam ini."
Baca juga: PM Jepang Fumio Kishida Kunjungi Ukraina dengan Naik Kereta dari Polandia
Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel men-tweet tentang “dua kemitraan Eropa-Pasifik yang sangat berbeda” yang dibuka pada hari Selasa.
“Kishida berdiri bersama kebebasan, dan Xi Jinping berdiri bersama seorang penjahat perang,” kata Emanuel.
Ia mengacu pada keputusan minggu lalu oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas penculikan ribuan anak-anak Ukraina.
Para sekutu Kyiv menjanjikan lebih banyak dukungan.
Washington mempercepat pengiriman tank Abrams ke Ukraina, mengirimkan tank versi lama yang telah diperbarui yang dapat siap lebih cepat, kata pejabat AS kepada The Associated Press pada hari Selasa.
Tujuannya adalah membawa kapal raksasa seberat 70 ton itu ke zona perang dalam delapan hingga 10 bulan, kata para pejabat tanpa menyebut nama karena rencana itu belum diumumkan.