TRIBUNNEWS.COM - Ketika Donald Trump memasuki ruang sidang pengadilan New York pada Selasa (4/4/2023), ia akan menghadapi hakim berpengalaman yang tidak asing dengan ruang lingkup mantan presiden.
Hakim Mahkamah Agung New York, Juan Merchan tercatat pernah memenjarakan sekutu dekat Trump, Allen Weisselberg.
Ia juga memimpin persidangan penipuan pajak Trump Organization.
Saat ini, Merchan tengah mengawasi dakwaan kriminal mantan penasihat Trump, Steve Bannon.
Dakwaan terhadap Trump yang sangat bersejarah bisa menjadi kasus paling terkenal yang ditangani Merchan.
Pengamat menggambarkan Merchan sebagai hakim yang tangguh dan adil.
Baca juga: Dijadikan Terdakwa Pemberian Uang Suap 130 Ribu Dolar AS kepada Bintang Porno, Donald Trump Mengecam
Ia tidak pandang bulu siapa yang dihadapinya.
Selengkapnya, simak rangkuman mengenai sosok Juan Merchan yang Tribunnews.com kutip dari beberapa sumber berikut ini:
Mendengarkan dengan cermat dan memegang kata-katanya
Seorang sumber pengacara mengatakan kepada CNN, Merchan dikenal mampu mempertahankan kendali atas ruang sidangnya bahkan ketika kasus yang ditangani menarik banyak perhatian.
"Hakim Merchan efisien, praktis, dan mendengarkan dengan cermat apa yang saya katakan," ingat Nicholas Gravante, pengacara yang mewakili Weisselberg dalam pembelaannya, melalui e-mail.
"Ia jelas menunjukkan kecenderungan yudisialnya yang sangat membantu saya memberikan nasihat hukum kepada Tuan Weisselberg," papar Gravante.
Baca juga: Donald Trump Resmi Dijatuhi Tuduhan Kriminal, Bagaimana Nasibnya?
"Hakim Merchan adalah pria yang memegang kata-katanya," ungkap Gravante.
"Ia memperlakukan saya dan rekan-rekan saya dengan sangat hormat, baik di lapangan terbuka maupun di balik pintu tertutup," pujinya.
Karen Friedman Agnifilo, seorang pengacara praktik swasta yang sebelumnya bekerja sebagai asisten kepala jaksa wilayah di Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, mengawasi kasus yang dipimpin Merchan juga menggemakan sentimen itu.
“(Merchan) tidak membiarkan jaksa atau terdakwa membuat masalah apa pun di ruang sidangnya," tegas Agnifilo.
"Saya tidak berpikir serangan dan ancaman Donald Trump akan menjadi pertanda baik baginya di ruang sidang,” kata Agnifilo.
Sisi keras dan lembut
Baca juga: Donald Trump Masih Mau Maju Pilpres AS 2024 Meski Didakwa Dewan Juri New York, Apa Alasannya?
Merchan menunjukkan beberapa sisi kerasnya ketika Weisselberg dijatuhi hukuman.
Ketika Merchan memimpin kasus penipuan kriminal Bannon, ia menghukum tim pengacara baru mantan ajudan Trump karena menunda kasus ketika mereka meminta lebih banyak waktu untuk meninjau bukti baru.
Selain kasus Trump, Merchan juga memimpin kasus-kasus terkenal lainnya.
Merchan menjatuhkan hukuman 25 tahun seumur hidup kepada seorang pria Senegal yang memperkosa dan membunuh pacarnya.
Pengacara Trump, Timothy Parlatore, mengatakan selama wawancara Jumat (31/3/2023) di CNN bahwa Merchan "tidak mudah" padanya ketika ia mengadili sebuah kasus di hadapannya.
Meski demikian, Parlatore mengungkapkan bahwa sosok sang hakim kemungkinan besar akan adil.
Baca juga: Donald Trump Resmi Hadapi 30 Dakwaan atas Kasus Pembayaran Uang Suap Stormy Daniels
“Saya sudah mencoba kasus di depannya sebelumnya. Ia bisa jadi tangguh," katanya.
"Saya tidak berpikir itu akan menjadi sesuatu yang akan mengubah kemampuannya untuk mengevaluasi fakta dan hukum dalam kasus ini,” kata Parlatore.
Merchan juga dipuji oleh rekan-rekannya karena telah membantu menciptakan Pengadilan Kesehatan Mental Manhattan.
Karier awal
Merchan memulai karir hukumnya pada tahun 1994 ketika ia memulai sebagai asisten jaksa wilayah di divisi persidangan di Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan.
Beberapa tahun kemudian, Merchan pindah ke kantor jaksa agung negara bagian, tempat ia menangani kasus-kasus di Long Island.
Baca juga: Penyelidikan Skandal Suap Donald Trump Mendadak Sunyi dalam Seminggu
Pada tahun 2006, Walikota New York Michael Bloomberg, yang saat itu seorang Republikan, menunjuk Merchan ke Pengadilan Keluarga di Bronx.
Gubernur Demokrat David Paterson mengangkatnya ke Pengadilan Klaim Negara Bagian New York pada tahun 2009.
Tahun yang sama ia mulai menjabat sebagai Pejabat Hakim Mahkamah Agung New York.
Lahir di Bogota, Kolombia, Merchan beremigrasi ke Amerika Serikat pada usia 6 tahun.
Ia dibesarkan di lingkungan Jackson Heights, Queens di New York City, menurut profil hakim New York Times.
Merchan adalah orang pertama di keluarganya yang kuliah.
Baca juga: Dewan Juri Manhattan Tunda Sidang Penyelidikan Donald Trump atas Skandal Suap Stormy Daniels
Awalnya Merchan belajar bisnis di Baruch College di New York sebelum keluar dari sekolah untuk bekerja.
Beberapa tahun kemudian ia kembali untuk menyelesaikan sekolah sehingga dia bisa mendapatkan gelar sarjana hukumnya, Times melaporkan .
Ia akhirnya menerima gelar sarjana hukum dari Universitas Hofstra.
Trump hadapi 30 dakwaan
Trump resmi menghadapi 30 dakwaan terkait kasus pembayaran uang suap kepada seorang bintang porno, Stormy Daniels.
Dewan Juri New York pada Kamis (30/3/2023), secara resmi memutuskan untuk mendakwa Donald Trump.
Atas putusan tersebut, Trump secara resmi menjadi mantan presiden AS pertama dalam sejarah yang menghadapi tuntutan pidana.
Baca juga: Profil Stormy Daniels, Dikenal sebagai Bintang Film Dewasa Amerika Serikat
Tuduhan spesifik belum diketahui, dan dakwaan kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Dikutip dari Al Jazeera, Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, Alvin Bragg, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pengacara Trump untuk mengatur penyerahannya.
Ia juga menegaskan, untuk saat ini dakwaan akan tetap dirahasiakan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)