TRIBUNNEWS.COM - Seorang tentara Israel menembak mati pria Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah seorang polisi membunuh seorang mahasiswa kedokteran di kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem.
Dikutip Al Jazeera, otoritas Palestina mengidentifikasi pria yang tewas di Tepi Barat pada Sabtu (1/4/2023) sebagai Mohammad Ra'ed Baradiyah (24).
Para saksi mata mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa Baradiyah ditembak ketika mengemudi di dekat Kota Beit Ummar.
Petugas medis tidak diberi akses ke pria yang terluka itu.
“Baradiyah dibiarkan berdarah tak berdaya hingga meninggal karena luka-lukanya,” lapor petugas medis.
Baca juga: FIFA Diam Saja, AFC Kutuk Serangan Militer Israel di Final Piala Palestina
Menabrakkan mobil ke sekelompok tentara
Sementara itu, militer Israel mengatakan Baradiyah ditembak mati setelah dia menabrakkan mobilnya ke sekelompok tentara.
Petugas medis Israel mengatakan tiga orang terluka, dua di antaranya serius.
Dikutip Middle East Eye, tentara mengatakan seorang "teroris" melakukan serangan "serudukan sebelum dinetralkan".
Peristiwa serupa
Petugas medis Magen David Adom mengatakan tiga pria telah dibawa ke rumah sakit di Yerusalem dengan luka serius, sedang dan ringan.
Sebelumnya pada Sabtu, polisi Israel mengatakan mereka menembak mati seorang pria Palestina di Chain Gate.
Baca juga: Presiden Sepak Bola Palestina Galang Simpati Kutuk Insiden Penembakan Gas Air Mata Israel
Untuk diketahui, Chain Gate merupakan sebuah titik akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.