News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Saudara di Sudan

Evakuasi Warganya, Pesawat Turki Diserang di Sudan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap tebal mengepul di atas gedung-gedung di sekitar bandara Khartoum pada 15 April 2023, di tengah bentrokan di ibu kota Sudan. - Ledakan mengguncang ibu kota Sudan pada 15 April ketika paramiliter dan tentara reguler saling menyerang pangkalan satu sama lain, beberapa hari setelah tentara memperingatkan negara itu berada pada titik balik yang berbahaya. Sebuah pesawat Turki yang berusaha mengevakuasi warga dari ibu kota Sudan, Khartoum, ditembak pada Jumat kemarin.(Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM, KHARTOUM - Sebuah pesawat Turki yang berusaha mengevakuasi warga dari ibu kota Sudan, Khartoum, ditembak pada Jumat kemarin.

Insiden ini terjadi di tengah pertempuran yang sedang berlangsung, meskipun ada perpanjangan gencatan senjata selama 72 jam untuk mengizinkan akses kemanusiaan masuk ke negara itu.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bahwa 'senjata ringan ditembakkan' ke pesawat evakuasi C-130 yang telah dikirim ke pangkalan udara Wadi Sayidna untuk mengevakuasi warga negaranya.

Kementerian menambahkan, pesawat itu kini telah mendarat secara selamat tanpa cedera pada awaknya, namun perlu dilakukan perbaikan.

Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (29/4/2023), kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah membantah tuduhan dari Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) bahwa mereka melakukan serangan itu.

Mereka menyatakan klaim tersebut merupakan pernyataan yang tidak didukung oleh 'bukti faktual'.

"Pasukan kami tetap berkomitmen pada gencatan senjata kemanusiaan yang kami sepakati sejak tengah malam, dan tidak benar bahwa kami menargetkan pesawat apapun di langit Wadi Sayidna di Omdurman," kata RSF, dalam sebuah pernyataan.

Pasukan asing telah mengamankan lapangan udara Wadi Sayidna yang terletak 20 km di sebelah utara Khartoum dan telah digunakan untuk mengevakuasi warga dari negara-negara seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat (AS), Prancis, dan negara lainnya setelah bentrokan kekerasan meletus di Sudan pada 15 April lalu.

Citra satelit selebaran milik Maxar Technologies yang diambil pada 17 April 2023 menunjukkan sebuah pesawat angkut Il-76 terbakar di Bandara Internasional Khartoum. - Kekerasan meletus pada awal 15 April setelah berminggu-minggu ketegangan yang semakin dalam antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang bersenjata lengkap, dengan masing-masing menuduh satu sama lain memulai serangan bertarung. (Photo by Handout / Satellite image ?2022 Maxar Technologies / AFP) (AFP/HANDOUT)

Kedutaan Besar Turki di ibu kota Sudan itu mengumumkan pada Kamis lalu bahwa sekitar 1.500 warga sipil termasuk 1.383 warga Turki, telah dipindahkan dengan upaya yang sedang dilakukan untuk mengevakuasi warga tambahan.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Sudan, konflik antara tentara dan pasukan paramiliter yang kini memasuki hari ke-14, telah mengakibatkan kematian pada sedikitnya 512 orang.

Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Pengungsi (UNHCR) pun melaporkan pada Rabu lalu bahwa jumlah pengungsi saat ini yakni 3,7 juta pengungsi internal di Sudan telah meningkat pesat.

"Setidaknya 20.000 orang Sudan telah melarikan diri ke Chad, sementara 4.000 orang Sudan Selatan, yang merupakan bagian dari 1,1 juta pengungsi yang ditampung oleh Sudan dari negara tetangga, terpaksa pulang," kata Kepala UNHCR, Filippo Grandi.

Sumber: https://www.rt.com/africa/575504-turkish-evacuation-aircraft-shot-sudan/

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini