News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Saudara di Sudan

Perwakilan Angkatan Bersenjata Sudan & RSF Tiba di Arab Saudi Bahas Gencatan Senjata

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan dari Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) telah tiba di Arab Saudi untuk melakukan negosiasi tatap muka pertama mereka. Foto UNHCR bersama Komisi Pengungsi Sudan di negara bagian White Nile, Sudan. Foto ini disediakan oleh UNHCR Sudan dan rilis pada 2 Mei 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Perwakilan dari Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) telah tiba di Arab Saudi untuk melakukan negosiasi tatap muka pertama mereka.

'Pembicaraan pra-negosiasi' antara SAF dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter dilakukan di Jeddah, pada Sabtu (6/5/2023) kemarin.

Baca juga: Konflik Sudan: Arab Saudi siap jadi tuan rumah pembicaraan tatap muka antara dua pihak yang bertikai

Pertemuan ini disponsori oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Sebelumnya, beberapa gencatan senjata telah gagal sejak pertempuran dimulai beberapa minggu lalu.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (7/5/2023), kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka akan membahas gencatan senjata kemanusiaan, namun bukan untuk mengakhiri konflik.

Pada Sabtu kemarin, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan menyambut perwakilan dari kedua belah pihak.

Ia berharap pembicaraan itu akan 'membuat konflik berakhir dan keamanan serta stabilitas kembali ke Republik Sudan'.

Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang memimpin RSF menuliskan cuitannya di Twitter bahwa kelompoknya menghargai semua upaya untuk membangun gencatan senjata dan memberikan bantuan kepada rakyat Sudan.

Baca juga: Aktris Panggung Profesional Pertama Sudan Tewas dalam Pertempuran di Khartoum

Ia juga menegaskan RSF berkomitmen untuk 'transisi ke pemerintahan yang dipimpin sipil'.

Perlu diketahui, Jenderal Dagalo yang lebih dikenal sebagai Hemedti, terlibat dalam perebutan kekuasaan sengit dengan Komandan SAF, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan yang merupakan Presiden de facto negara itu.

Pembicaraan Sabtu kemarin dilakukan di tengah laporan tentang bentrokan yang terus berlanjut di Khartoum, ibu kota Sudan.

Ratusan orang tewas dan hampir 450.000 warga sipil mengungsi sejak pertempuran dimulai.

Dari jumlah itu, Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan bahwa lebih dari 115.000 orang telah mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini