News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populasi Turun Besar-besaran, China Pusing Angka Kelahiran Anjlok dan Masyarakatnya Kian Menua

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang menunggu kereta mereka di stasiun kereta api Hongqiao di Shanghai pada 20 Januari 2023, saat migrasi tahunan dimulai dengan orang-orang kembali ke kampung halaman mereka untuk perayaan Tahun Baru Imlek. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)

Selama 2022, populasi perkotaan permanen meningkat sebesar 6,46 juta hingga mencapai 920,71 juta atau 65,22 persen, sedangkan populasi pedesaan turun sebesar 7,31 juta.

Dalam sebuah pernyataan, biro itu mengatakan bahwa masyarakat China tidak perlu khawatir tentang penurunan populasi, karena 'pasokan tenaga kerja secara keseluruhan masih melebihi permintaan'.

Kendati demikian, biro tersebut juga merilis data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi China turun ke level terendah kedua, setidaknya dalam empat dekade tahun lalu, di bawah tekanan dari langkah-langkah anti virus corona (Covid-19) dan kemerosotan real estate.

Data menunjukkan, ekonomi terbesar kedua di dunia itu tumbuh sebesar 3 persen pada 2022, kurang dari setengah tahun sebelumnya sebesar 8,1 persen.

Itu adalah tingkat tahunan terendah kedua, setidaknya sejak tahun 1970-an setelah 2020, saat pertumbuhan turun menjadi 2,4 persen pada awal pandemi Covid-19, meskipun aktivitas bangkit kembali setelah pembatasan nol-Covid.

China telah lama menjadi negara terpadat di dunia, namun 'gelar' ini diperkirakan akan segera diambil alih oleh India.

Perlu diketahui, populasi India diperkirakan mencapai lebih dari 1,4 miliar dan terus tumbuh, dengan PBB memperkirakan bahwa populasi negara di kawasan Asia Selatan itu akan menyusul China pada tahun ini.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini