Sebagai kapal induk terbesar di dunia, proses dimulainya produksi ditandai dengan upacara pemotongan plat baja seberat 15 ton yang merupakan bagian dari badan kapal.
Biaya pembangunan kapal induk terbesar di dunia ini tentunya tidaklah murah, yakni mencapai US$ 13 miliar atau sekitar Rp 188,5 triliun.
Baca juga: China dan Taiwan Diambang Perang, Kapal Induk AS Mendekat, 21 Jet Tempur China Masuki Selat Taiwan
Kapal induk ini berbobot 100.000 ton atau setara dengan 400 Patung Liberty.
Kapal induk ini dibangun di Huntington Ingalls Newport News Shipbuilding di Newport News, Virginia, dan mempekerjakan 19.000 pekerja.
Sudah Jalani Rangkaian Fase Pengujian
Sejak menyelesaikan Post-Shakedown Availability/Selected Restricted Availability (PSA/SRA) pada akhir Oktober 2019, USS Gerald R. Ford menunjukkan kinerja sangat baik, baik selama pengujian maupun pelatihan.
USS Gerald R. Ford adalah kapal induk kelas Ford, kelas baru pertama dalam lebih dari 40 tahun. “USS Gerald R. Ford mewakili lompatan generasi dalam kapasitas negara kita untuk memproyeksikan dalam skala global,” ujar Modly.
Baca juga: Dua Kapal Induk China Tinggalkan Pangkalan Jelang Nancy Pelosi ke Taiwan, AS Siagakan 4 Kapal Perang
“USS Gerald R. Ford bersiap-siap menjadi kapal perang, karena terus terang, para pelaut yang mengoperasikan kapal induk ini menginginkan kapal yang siap dan mereka ingin pergi menjalankan misinya," imbuh dia.
Punya Bobot di Atas 100.000 Ton
Periode at-sea untuk kapal induk kelas satu ini adalah bagian dari fase operasi 18 bulan saat ini yang dikenal sebagai Post-Delivery Test and Trials (PDT&T), yang berlangsung hingga pertengahan 2021.
Selama PDT&T, kru USS Gerald R. Ford akan menguji sistem bahan bakar, melakukan pengujian ulang kompatibilitas pesawat, melatih dek penerbangan, dan melaksanakan tes terhadap sistem tempur.
Mengutip Kompas.com, USS Gerald R. Ford memulai uji coba pelayaran sejak Juli 2017, setelah menjalani proses konstruksi selama delapan tahun. Ini adalah kapal induk dengan klasifikasi "supercarrier" dengan bobot lebih dari 100.000 ton.
USS Gerald R. Ford kelak akan menggantikan kapal induk kelas Nimitz yang masih beroperasi sejak mulai AS gunakan pada 1970-an. Namanya diambil dari Presiden AS ke-38.
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke Arah Jepang, Bentuk Protes Pengerahan Kapal Induk AS
Kapal induk kelas Nimitz bisa berlayar dengan kecepatan di atas 30 knot, mengarungi perairan selama 90 hari tanpa harus mengisi ulang perbekalan, dan meluncurkan pesawat terbang ratusan kilometer dari sasaran.