TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Herb Feith Engagement Center dan Monash University bekerja sama dengan jaringan relawan Global Jarwo (Napas Jarwo) Australia mengundang Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung PDIP untuk bertemu civitas akademika di Kampus Monash University Melbourne, Australia.
"Rencananya Pak Ganjar akan datang tanggal 12 Juni 2023. Kemudian, 13 Juni pagi, tampil di acara Monash University," kata Ketua Global Jarwo Australia, Meity Tantua, dalam keterangannya dari Melbourne, dikutip Senin (29/5/2023).
Di kampus itu, menurut Meity, Ganjar diagendakan menjadi pembicara acara "public talk" dengan topik "Hubungan Indonesia-Australia: Menatap Masa Depan".
Keberadaan Ganjar di Kampus Monash University nanti diperkirakan akan diikuti lebih 1000 orang peserta.
Mereka ini selain dari kalangan mahasiswa dan dosen, juga dari para relawan yang tergabung dalam Global Jarwo dalam naungan Ormas Nasionalis Kombatan (Komunitas Banteng Asli Nusantara).
"Yang mengikuti acara Pak Ganjar mungkin lebih dari 1000 orang. Militan-militan Jokowers lama juga ikut bergabung," kata Meity.
Menurutnya, Ganjar tidak hanya didaulat tatap muka dengan civitas akademika.
Tiga profesor pejabat rektorat Monash Universitasy juga diagendakan melakukan pertemuan khusus dengan kandidat Capres yang elektoralnya selalu menggungguli Prabowo dan Anies Baswedan dalam setiap survei.
Ketiga guru besar itu, yakni Prof Margaret Gardner AC, Prof Susan Elliot AM, dan Prof Andrew Maclntyre.
"Pak Ganjar itu adalah seorang pemimpin yang dicintai masyarakatnya. Sebagai Gubernur Jawa Tengah sangat mumpuni," kata Meuty soal alasan kenapa Monash University mengundang Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah dua periode ini, lanjut dia, mampu membuat provinsi yang dipimpin menjadi provinsi yang berdaya dan bersahaja.
"Baik itu dalam bidang ekonomi, infasruktur, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya," kata Meity.
Baca juga: Soal Strategi PDIP dan PPP Menangkan Ganjar Pranowo, Puan: Sudah Ada tapi Rahasia
Pertimbangan lain mengundang Ganjar, menurut Meity, terkait hubungan bilateral antara Indonesia-Australia.
"Alasan lainnya adalah hubungan bilateral untuk kedua negara," kata dia.
Meity menerangkan, setelah prosesi acara di Monash University, Ganjar diagendakan lunch di Tosaria Melbouner dengan para pendukung kehadirannya.
"Malamnya, kita dinner di drill hole City Melbourne. Pak Ganjar dijadwalkan kembali ke Indonesia, esoknya," pungkas Meity.
Sementara itu, Ketua Umum DPN (Dewan Pimpinan Pusat) Budi Mulyawan (Cepi) menegaskan, Global Jarwo di Australia membawahi jejaring Ganjar Pranowo (Jarwo) di Eropa, termasuk Jepang.
"Di Australia, Global Jarwo ini selain wujud deklarasi pendukung Ganjar Pranowo di Melbourne, juga ada di Perth. Mereka ini para dispora pendukung Jokowi di dua Pilpres terdahulu," kata Cepi, yang juga Ketua Umum Jarwo Center Indonesia.
Baca juga: Sekjen PDIP: Elektabilitas Ganjar Tinggi Meski Baru Diumumkan Jadi Bacapres
"Pendukung Ganjar di Prancis dan Kanada sudah mengusulkan juga akan segera deklarasi," tambahnya.