"Sudah begitu, saya lihat toh Pak Putin nya ajeg (biasa) aja kan, nggak kelihatan bingungnya," papar Megawati.
Dari konflik inilah dirinya melihat bahwa yang harus dipahami adalah strategi yang dimainkan dua negara pecahan Soviet itu.
"Apa maunya saya, apa cerita saya ini? Supaya dapat dimengerti, itu sebuah strategi," jelas Megawati.
Di mata Megawati, Putin memainkan perang psikologis dalam melawan Ukraina yang didukung negara Barat.
"Satu, Putin melakukan yang namanya perang psikologi," tutur Megawati.
Tidak hanya itu, Megawati melihat Putin sangat paham bahwa tidak mungkin Barat mau memberikan senjata terbaru dan super canggih untuk membentengi pertahanan Ukraina.
"Yang kedua, dia (Putin) bisa tahu, karena apa? 'Mana mungkin negara Barat akan memberi bantuan (alat perang) itu yang keren-keren'," jelas Megawati.
Megawati memang mengaku tidak mengingat nama senjata apa saja yang ia anggap tua, namun dirinya mengetahui bahwa senjata yang diberikan kepada Ukraina dari negara anggota NATO adalah senjata tua.
Dirinya pun penasaran apakah Zelenskyy mengetahui hal tersebut.
"Saya suka lupa nama, tapi saya ingat senjata yang diberikan, saya mikir 'lah dia (Zelenskyy) tahu nggak ya? Kok saya tahu ya' maksudnya (mengenai) barang (yang disumbangkan) itu (senjata tua)," kata Megawati.
Berkaca dari isu tersebut, ia pun meminta TNI untuk bisa menyiapkan strategi yang dapat membuat Indonesia bertindak secara cerdas dan tidak gugup jika suatu saat terjadi konflik.
"Jadi saya bercerita ini adalah untuk berpikir, 'kalian ini orang pintar loh, saya lihat sudah Jenderal Jenderal', tapi ya sudah, bikin sesuatu strategi yang kalau sesuatu terjadi itu nggak gugap gugup," pungkas Megawati.