"Saya tidak memiliki 10 orang seperti dia. Dia adalah hidup saya, sahabat saya."
"Dia adalah putra saya, dia adalah segalanya bagi saya."
Baca juga: Mulai Kesal, Masyarakat Prancis Minta Para Perusuh untuk Pulang: Bisakah Kau Pulang Saja?
Nenek korban, yang juga tidak disebutkan namanya mengatakan:
“Saya tidak akan pernah memaafkan mereka."
"Cucu saya meninggal, mereka membunuh cucu saya."
"Kami tidak senang sama sekali, saya menentang pemerintah."
"Mereka membunuh cucu saya, sekarang saya tidak peduli dengan siapa pun, mereka mengambil cucu saya dari saya, saya tidak akan pernah memaafkan mereka dalam hidup saya, tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah."
Sebuah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan dua petugas polisi di samping mobil Mercedes AMG, dengan satu orang menembak pengemudi remaja dari jarak dekat saat dia menjauh.
Dia meninggal tak lama kemudian karena luka-lukanya, kata jaksa setempat.
Remaja itu, yang belum cukup umur untuk memiliki SIM di Prancis, mengemudi secara ilegal, kata seorang sumber yang mengetahui penyelidikan itu kepada Reuters.
Jaksa Nanterre mengatakan, remaja itu gagal mematuhi perintah petugas pada saat insiden.
Seorang pengacara keluarga Nahel, Yassine Bouzrou, mengatakan mereka ingin petugas polisi dituntut atas pembunuhan.
Baca juga: Kerusuhan di Kota Paris dan 7 Fakta Sisi Gelap Kota Paris yang Tak Banyak Diketahui Orang
Bouzrou mengatakan, akan mengajukan pengaduan tambahan untuk kesaksian palsu atas tuduhan bahwa korban telah mencoba untuk menabrak petugas polisi.
Sementara itu, pada hari Minggu (2/7/2023), kementerian dalam negeri Prancis mengatakan polisi telah melakukan 719 penangkapan semalam, setelah sekitar 1.300 penangkapan pada malam sebelumnya.