Para wanita dalam video tersebut, berusia 21 dan 42 tahun, telah menjadi bagian dari kelompok yang melarikan diri setelah desa mereka dibakar oleh massa Meitei.
Nahas saat mereka melarikan diri, mereka malah bertemu dengan gerombolan Meitei lalu mengepung para wanita tersebutm
Massa ini memaksa mereka untuk telanjang, lalu mengarak mereka di jalan saat mereka dianiaya oleh beberapa pria di kerumunan.
Baca juga: India Resmi Setop Ekspor Beras Akibat Gagal Panen, Pasar Global Terancam Krisis Pangan
Kedua wanita itu kemudian dilempar ke lapangan di mana mereka diduga diperkosa beramai-ramai.
Dua pria Kuki dalam kelompok mereka diduga dibunuh oleh massa.
Menurut laporan aktivis di Manipur, ini bukanlah insiden yang terisolasi.
Beberapa wanita Kuki menjadi sasaran pelecehan seksual dan pemerkosaan oleh massa Meitei ketika konflik etnis pertama kali pecah.
Pihak berwenang dituduh menutup mata terhadap beberapa kekejaman terburuk di Manipur, termasuk pemenggalan dan penyerangan yang ditargetkan, pemerkosaan dan penyiksaan terhadap wanita.
Baca juga: 2 Wanita Tanpa Busana Diarak di India, Rumah Seorang Terduga Pelaku Dibakar Massa
Pemerintah sebagian besar tetap diam tentang konflik tersebut, dan kunjungan ke negara bagian oleh menteri dalam negeri, Amit Shah, bulan lalu tampaknya tidak banyak membantu meredakan ketegangan.
Namun, setelah video tersebut dirilis, mahkamah agung menuntut agar pemerintah mengendalikan situasi di Manipur, dengan menyatakan "kami akan mengambil tindakan jika Anda tidak melakukannya".
Narendra Modi Mengecam
Perdana Menteri India, Narendra Modi akhirnya ikut mengomentari atas kasus yang terjadi di Manipur.
Modi mengatakan, penyerangan terhadap dua wanita saat mereka diarak telanjang oleh massa di negara bagian Manipur tidak dapat dimaafkan.
Baca juga: Prediksi Kanker dengan AI Selamatkan Perempuan India dan Pakistan
"Yang bersalah tidak akan terhindar. Apa yang terjadi pada anak perempuan Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata Modi, dikutip dari Global News.