Baru-baru ini, Kementerian Informasi Somalia melaporkan telah membunuh hampir 100 militan Al Shabaab di Somalia Tengah.
SNA menambahkan, dengan dukungan Angkatan Darat AS, mereka melakukan serangan udara di wilayah Galgadud dan Shabelle Tengah.
Al Shabaab Akui Serang Kamp Militer Somalia
Baca juga: 11 Orang Tewas dalam Ledakan Bom dan Baku Tembak Kelompok Bersenjata di Somalia
Kelompok militan Al Shabaab dengan cepat mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman itu.
Al-Shabaab, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, berusaha menggulingkan pemerintah dukungan asing di Mogadishu sejak 2007 melalui pemberontakan berdarah.
Pejuang Al-Shabaab diusir dari Mogadishu pada tahun 2011.
Al-Shabaab tetap menjadi kekuatan yang mematikan, meskipun serangan besar diluncurkan Agustus 2022 oleh pasukan pro-pemerintah, yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dan serangan udara AS.
Kelompok itu masih menguasai sebagian besar pedesaan dan terus melakukan serangan mematikan terhadap sasaran sipil, politik dan militer.
Sebuah pengeboman pinggir jalan yang diduga dilakukan oleh kelompok jihadis bulan ini menewaskan delapan anggota keluarga besar di dekat sebuah desa di luar Buloburdem dikutip dari Channels TV.
Pemerintah Somalia Ucapkan Belasungkawa
Baca juga: Operasi Militer Amerika Tewaskan Pemimpin Senior ISIS di Somalia
Anggota parlemen Somalia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan terluka dalam serangan itu
Wakil Ketua Parlemen, Abduahi Omar Abshirow, menyebut serangan itu sebagai tragedi nasional.
"Para korban bukanlah pemuda biasa, mereka adalah prajurit yang membela negara mereka dari militan," kata Mohamed Ibrahim Moalimu, anggota parlemen lainnya, dikutip dari DW.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Somalia