Taktik Ukraina Bikin Vladimir Putin Kaget: Tentara Diumpankan ke Ranjau Buat Dibombardir Artileri
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin, mengutarakan kekagetannya atas taktik tempur Ukraina dalam serangan balasan yang dibahasakan sebagai counter-offensive ke wilayah kantung-kantung pendudukan Rusia.
Kekagetan Putin itu merujuk pada penilaian pihaknya kalau Ukraina menggunakan tentara untuk menerobos barikade ranjau pertahanan Rusia.
Sebagai informasi, pada wilayah yang dikuasai, Rusia menempatkan garis-garis pertahanan berlapis dengan banyak ranjau.
Baca juga: Putin Pecat Jenderal Kepala Angkatan Udara Rusia, Surovikin Ditangkap Terkait Pemberontakan Wagner
Setelah itu, Rusia menempatkan artileri mereka di belakang garis pertama untuk menghujani lawan yang mencoba dan bisa menerobos lapisan ranjau-ranjau tersebut.
Cara Ukraina, menurut Putin, secara tidak masuk akal mengubah tentara mereka menjadi umpan peluru.
Pihak berwenang Ukraina tidak memperlakukan tentara mereka sendiri sebagai manusia. Mereka menggunakan tentara mereka sendiri menjadi umpan meriam bagi pasukan Rusia, kata Vladimir Putin dilansir Russia Today saat menjelaskan hasil evaluasi militer Rusia atas metode yang digunakan Kiev selama serangan balasan yang sedang berlangsung.
“Seperti yang Anda lihat, situasi di jalur kontak saat ini stabil,” kata pemimpin Rusia itu dalam pertemuan dengan penjabat kepala Republik Rakyat Lugansk (LPR) Leonid Pasechnik di Kremlin, Rabu (23/8/2023).
Putin kemudian mengomentari taktik Kiev baru-baru ini, yang gagal menghasilkan keuntungan teritorial yang signifikan, namun menyebabkan kerugian besar pada pasukan dan kendaraan lapis baja Ukraina.
“Mereka melemparkan (tentara Ukraina) ke ladang ranjau kami, di bawah tembakan artileri kami, bertindak seolah-olah mereka sama sekali bukan warga negara mereka. Ini mencengangkan,” kata Vladimir Putin.
Terlepas dari optimisme publik Kiev mengenai operasi ofensifnya, yang diluncurkan pada awal Juni, media internasional melaporkan bahwa para pejabat Barat semakin khawatir dan frustrasi atas hasil buruk yang dicapai oleh militer Ukraina, serta hilangnya peralatan yang dipasok NATO, termasuk tank berat.
Unit lapis baja Ukraina dilaporkan kepayahan melewati ladang ranjau Rusia yang padat.
Tentara Ukraina juga gagal menembus posisi Rusia yang dibentengi pertahanan berlapis termasuk dengan artileri berat dan dukungan udara.
The New York Times mengutip pejabat AS dan Inggris yang tidak disebutkan namanya pada hari Selasa yang mengatakan bahwa para perencana di Kiev telah membuat kesalahan dengan menyebarkan unit penyerang mereka di garis depan yang panjang (garis wilayah) ketimbang berfokus pada serangan terkonsentrasi di satu area.