Namun, kedua pejabat itu dilaporkan menolak tawaran pekerjaan tersebut.
Aktif Lobi Barat, Terjerat Skandal Korupsi
Reznikov diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada November 2021.
Sejak awal pertempuran dalam konflik panjang Ukraina dengan Rusia, ia telah aktif melobi pasokan senjata asing, khususnya dari Barat, ke Kiev.
Dalam beberapa kesempatan, ia menggambarkan negaranya sebagai “tempat uji coba” yang sempurna bagi senjata Barat.
Pada Januari, menteri tersebut mengklaim bahwa dengan melawan Moskow, Kiev “melaksanakan misi NATO tanpa harus menumpahkan darah mereka.
"Kami (yang) menumpahkan darah, jadi kami berharap mereka (NATO) menyediakan senjata,” katanya saat itu.
Masa jabatan Reznikov dicemari sejumlah skandal korupsi.
Kementerian Pertahanan Ukraina disalahkan karena membeli seragam dan persediaan makanan dengan harga yang melambung.
Reznikov kembali mendapat masalah beberapa minggu lalu setelah media Ukraina melaporkan pengadaan jaket musim dingin untuk tentara terbilang mencurigakan.
Kementerian Pertahanan Ukraina disebutkan membeli jaket-jaket itu dari perusahaan Turki yang dimiliki pengusaha asal Ukraina.
Menurut jurnalis Ukraina Yury Nikolov, harga jaket melonjak dari $29 menjadi $86 per unit saat diangkut dari Türkiye ke Ukraina.
"Pakaian tersebut juga ditandai sebagai pakaian musim dingin tetapi ternyata agak ringan," menurut Nikolov.
Reznikov menanggapi tuduhan tersebut dengan mengajukan taruhan.
“Jika terungkap bahwa kementerian pertahanan memang memasok 180.000 jaket musim panas dan bukan pakaian musim dingin, saya… akan secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri saya,” katanya.
(oln/*)