TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan akan berkunjung ke Rusia bulan ini untuk bertemu Vladimir Putin.
Keduanya akan membahas kemungkinan Korea Utara memasok senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina, The Guardian melaporkan.
Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan rincian rencana pertemuan itu masih belum jelas.
Tetapi ia menambahkan bahwa pertemuan itu kemungkinan besar akan berlangsung di kota pelabuhan Rusia, Vladivostok, mengingat kedekatan kota itu dengan Korea Utara.
Kim Jong Un, yang jarang meninggalkan ibu kota Pyongyang, diperkirakan akan melakukan perjalanan ke pantai Pasifik Rusia dengan kereta lapis baja, menurut intelijen militer yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times.
Sementara itu, Forum Ekonomi Timur dijadwalkan berlangsung dari 10 hingga 13 September di Universitas Far Eastern Federal di Vladivostok, yang akan dihadiri oleh kedua pemimpin tersebut.
Baca juga: Kim Jong Un Tegur Perdana Menterinya, Dinilai Tak Bertanggung Jawab Atasi Banjir: Sikap Kerja Lemah
Kim Jong Un juga berencana mengunjungi Dermaga 33, tempat kapal angkatan laut dari armada Pasifik Rusia berlabuh.
Kim Jong Un dan Vladimir Putin pertama kali bertemu pada tahun 2019.
Kini, keduanya mengupayakan kerja sama militer dan ekonomi yang lebih besar untuk melawan meningkatnya isolasi internasional yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara.
Putin berkeinginan untuk mengamankan peluru artileri dan rudal antitank Korea Utara.
Sementara Kim Jong Un berharap Kremlin akan membalasnya dengan teknologi untuk satelit dan kapal selam bertenaga nuklir, kata para pejabat kepada New York Times.
Pada akhir Mei dan Agustus lalu, Korea Utara gagal menembakkan dua kendaraan peluncuran luar angkasa, yang masing-masing membawa satelit pengintai militer.
Korea Utara mengatakan, mereka akan mencoba peluncuran lagi pada bulan Oktober, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Kim Jong Un juga mencari bantuan pangan di tengah laporan kekurangan pangan kronis dan tingginya angka kekurangan gizi di kalangan anak balita di Korea Utara.