Namun, letusan sebelumnya pada tahun 2018 adalah salah satu letusan paling merusak dalam sejarah Hawaii baru-baru ini, menghancurkan ratusan rumah dan memaksa warga dievakuasi.
"Sejak aktivitas tahun 2018 tersebut, Kilauea telah mengalami perubahan yang hampir konstan dengan periode tenang, kerusuhan, letusan, dan segala sesuatu di antaranya," jelas USGS.
Sementara itu, Taman Nasional Gunung Api Hawaii menuliskan lewat media sosial bahwa letusan tersebut merupakan sebuah pengingat.
Ada kesucian yang tertanam dalam lanskap ini.
Adapun hak istimewa untuk menyaksikan kekuatan kreatif dari letusan baru disertai tanggung jawab untuk mendekati tempat ini dengan rasa hormat.
Dalam tradisi asli Hawaii, letusan memiliki makna spiritual dan puncak Kilauea dianggap suci, diyakini sebagai rumah Pele, dewa gunung berapi Hawaii.
(Tribunnews.com/Deni)