TRIBUNNEWS.COM - Vitaly Brizhaty, seorang mantan anggota dinas perlindungan Presiden Vladimir Putin, mengatakan pemimpin Rusia itu sangat paranoid, bahkan tidak mempercayai pengawalnya sendiri.
Vitaly Brizhaty, yang bekerja untuk Layanan Perlindungan Federal (FSO), di sebuah istana yang digunakan oleh Putin di Krimea yang diduduki, telah melarikan diri ke Ekuador.
Ia membagikan pengalamannya dalam wawancara dengan outlet independen Rusia, TV Rain.
Vitaly Brizhaty mengatakan dia bekerja di istana besar di Oliva, sebuah bangunan milik negara di pantai selatan Krimea yang diketahui digunakan oleh Putin.
"Karena terlalu paranoid terhadap dinas keamanannya sendiri, Putin mengumumkan ia akan tiba di istana Krimea melalui dua bandara berbeda, namun kemungkinan besar ia akan mengambil rute berbeda dan tiba melalui laut," kata Vitaly Brizhaty, menurut terjemahan RFE.
“Itulah yang sangat ditakutkan oleh pria ini atas nyawanya,” lanjutnya.
Baca juga: Taeyangho, Kereta Lapis Baja yang Dinaiki Kim Jong Un ke Rusia untuk Temui Putin
Selain itu, ia mengungkapkan, staf FSO juga dilarang berkomunikasi dengan siapa pun di UE, AS, kerabat Ukraina, dan siapa pun yang menentang perang.
Vitaly Brizhaty mengatakan dia takut akan hukuman karena salah satu temannya, mantan teman sekelas yang masih berhubungan dengannya, sekarang tinggal di Amerika Serikat dan menentang perang.
Ia mengklaim, jika temannya menyukai postingan pro-Ukraina di Instagram, dia bisa diselidiki.
"Ini benar-benar gila," katanya.
Beberapa bulan setelah dimulainya perang, Brizhaty mengatakan dia mencoba keluar dari FSO.
Namun, Vitaly Brizhaty diberitahu dia akan dikirim untuk berperang di Ukraina jika dia meninggalkan dinasnya.
Vitaly Brizhaty Kabur ke Ekuador
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-567: Pertemuan Kim Jong Un dan Vladimir Putin Masih Rahasia
Sementara itu, istri Vitaly Brizhaty yang berasal dari Krimea, mengajukan izin tinggal di Ekuador sebagai pekerja yang memenuhi syarat dan menerimanya.