News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gelombang Serangan Massal ke Ukraina, Rusia Luncurkan 43 Rudal, Total 26 Orang Terluka

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rusia meluncurkan 43 rudal selama gelombang serangan massal ke Ukraina. Jet tempur dan sistem pertahanan udara Ukraina menghancurkan 36 rudal.

- Lviv dan Rivne

Serangan rudal juga mengakibatkan kerusakan di wilayah barat Lviv dan Rivne.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-575: Polandia Tidak akan Lagi Mempersenjatai Ukraina

Rusia meluncurkan 43 rudal selama gelombang serangan massal ke Ukraina. Jet tempur dan sistem pertahanan udara Ukraina menghancurkan 36 rudal.

Sejumlah wilayah juga mengalami pemadaman listrik akibat rentetan serangan rudal Rusia.

"Serangan rudal Rusia merusak infrastruktur energi di Ukraina tengah dan barat pada hari Kamis (21/9/2023)," kata operator jaringan nasional Ukraina Ukrenergo.

Total lima wilayah yang terdampak, yakni Kyiv, Zhytomyr, Dnipropetrovsk, Rivne, dan Kharkiv.

Antara Oktober 2022 dan Februari 2023, Rusia secara teratur menyerang fasilitas produksi energi Ukraina dengan rudal jelajah dan drone.

Serangan Rusia kerap menargetkan pembangkit listrik tenaga panas dan air serta jaringan listrik yang menyalurkan dan mendistribusikan listrik ke konsumen di seluruh negeri.

Kyiv telah lama memperingatkan bahwa Rusia akan melanjutkan serangan menjelang musim dingin, dikutip dari Al Jazeera.

Ukraina menyerang pangkalan udara di Krimea

Dikutip dari Reuters, Dinas Keamanan dan Angkatan Laut Ukraina menyerang pangkalan udara Saky di Krimea yang diduduki Rusia.

"Serangan menimbulkan kerusakan serius," kata sumber intelijen Ukraina kepada kantor berita Reuters.

Baca juga: 27 Orang Tewas dalam Pertempuran di Nagorno-Karabakh, Rusia Minta Agresi Dihentikan

Sumber tersebut mengatakan setidaknya 12 pesawat tempur dan sistem pertahanan udara portabel ditempatkan di pangkalan di Krimea barat.

Pangkalan itu juga digunakan sebagai pangkalan pelatihan bagi operator drone.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini