Citra satelit pada Rabu (20/9/2023) pagi, menunjukkan sejumlah kendaraan berada di landasan peluncuran di pangkalan itu, termasuk sebuah truk dengan trailer yang sesuai dengan ukuran rudal Burevestnik.
Pelindung cuaca dipindahkan sekitar 50 kaki pada pagi hari.
Trailer itu hilang dan pelindung cuaca kembali ke posisi semula pada sore harinya.
Pada Kamis (28/9/2023), citra satelit menunjukkan landasan itu aktif kembali seperti sebelumnya.
Proyek Rudal Burevestnik di Rusia
Baca juga: Putin: Bukan Dirudal, Bos Wagner Prigozhin Tewas karena Ledakan Granat di Pesawat
Vladimir Putin pertama kali mengungkapkan proyek rudal jelajah modern pada pidato kenegaraan tahun 2018.
Presiden Rusia itu mengklaim senjata itu memiliki jangkauan yang tidak terbatas tanpa terdeteksi oleh sistem pertahanan rudal.
Banyak ahli yang berpendapat senjata semacam itu sulit untuk ditangani dan dapat menimbulkan ancaman lingkungan, dikutip dari AP News.
Rudal Burevestnik dilaporkan mengalami ledakan pada bulan Agustus 2019 saat melakukan uji coba di pangkalan angkatan laut Rusia di Laut Putih.
Ledakan itu menewaskan lima insinyur nuklir dan dua prajurit serta mengakibatkan lonjakan singkat radioaktivitas yang memicu ketakutan di kota sekitarnya.
Pejabat Rusia tidak pernah mengidentifikasi senjata yang terlibat, namun AS mengatakan itu adalah rudal Burevestnik.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina