Pun, Ukraina mengklaim, kerugian Rusia dipastikan jauh lebih mahal dari yang mereka tanggung.
Komandan unit militer Ukraina, yang dipanggil Hasan, mengatakan kepada CBS News bahwa dalam sebulan terakhir saja tentaranya telah “menghancurkan perangkat keras Rusia senilai 40 juta dolar AS” menggunakan drone.
Dia menambahkan bahwa unitnya dijadwalkan untuk ditingkatkan jumlahnya dari sekitar 60 menjadi 100 tentara dan perlu meningkatkan armada drone-nya.
Ukraina Bentuk Pasukan Drone, Dua Ribu Unit Dikirim ke Garis Depan
Dalam beberapa bulan terakhir, militer Ukraina juga telah menggunakan drone yang jauh lebih murah dan berbiaya rendah yang dilengkapi dengan alat peledak, seperti granat berpeluncur roket anti-tank, untuk melawan pasukan Rusia.
Drone tersebut, yang berharga sekitar 400 dolar AS, menjadi sangat populer dan muncul sebagai senjata anti-tank terkemuka bagi militer Ukraina di tengah invasi Rusia ke Ukraina selama 20 bulan.
Pasukan Rusia juga menggunakan drone yang bisa meledak dalam perang tersebut.
Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan bahwa Ukraina berdedikasi untuk membangun “pasukan drone” yang mutakhir dan proyek tersebut telah melibatkan ribuan platform tak berawak ke dalam pertempuran.
Fedorov mengatakan dalam sebuah tweet pada Jumat bahwa hampir 2.000 drone berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan alat AI untuk secara otomatis “mendeteksi” dan “melacak” target sedang dikirim ke garis depan.
“Data berkualitas berarti hasil yang lebih cemerlang dari unit serangan UAV. Pantau terus,” kata Fedorov.
(oln/cnbc/BI/*)