Tak cuma konflik terkait rantai komando, Brigade itu juga dilanda perpecahan antar-unit di mana satu sama lain menuding intrik menjilat dan mencari muka.
Valerii Markus, seorang sersan mayor di brigade tersebut, mengeluh pada bulan Juli tentang keputusan komando unit tersebut dan mengatakan kurangnya perhatian terhadap moral prajurit.
Dia meminta diturunkan pangkatnya karena perselisihan yang berkepanjangan dengan komandan unit.
Markus, yang bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky untuk membahas keprihatinannya, menulis di Facebook bahwa dia "sangat menentang" keputusan mengenai penempatan dan pengembangan brigade tersebut.
“Kami tidak diizinkan untuk mengembangkan unit militer sesuai dengan nilai-nilai yang kami nyatakan pada saat unit tersebut dibentuk,” katanya dalam komentar yang dilaporkan oleh media Ukraina.
“Saya tidak lagi mempunyai kesempatan untuk mempengaruhi atau memperbaiki situasi.”
Namun, Rustam Mustafaiev, sersan mayor dari kompi penyerang Brigade Mekanik Terpisah ke-47, menuduh Markus "mencoba mempromosikan dirinya sendiri dengan mengorbankan darah orang lain."
Dia juga menolak kritik Markus terhadap komando brigade tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka bekerja keras untuk "memastikan kondisi yang paling menguntungkan."
(oln/NW/*)