Pasukan Pertahanan Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Kanso.
"Kami selalu berusaha melakukan mitigasi dan menghindari jatuhnya korban sipil," kata Erdan, utusan Israel untuk PBB.
"Kami menyesali mereka. Kami merasa kasihan. Dan kami akan menyelidikinya. Saat ini, masih terlalu dini untuk menyebutkan apa yang terjadi di sana," katanya.
Pasukan Sementara PBB di Lebanon mengatakan pihaknya sedih dengan berita tersebut dan menyerukan agar penembakan dihentikan.
"Potensi eskalasi menjadi tidak terkendali sudah jelas dan harus dihentikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Perang Israel-Hamas, Ini Daftar 26 Negara yang Pulangkan Warganya dari Tel Aviv
Hizbullah Sudah Bersiap Bergabung dengan Hamas
Gerakan Hizbullah Lebanon mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan "sepenuhnya siap" untuk bergabung dengan sekutu Palestinanya, Hamas, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Hizbullah, Naim Qassem ketika Hamas dan Israel saling baku tembak pada hari ketujuh.
"Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami," kata Qassem, dikutip dari Al Arabiya.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Melonjak Hampir 6 Persen Imbas Konflik Hamas-Israel
"Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan," lanjutnya.
Pejabat tersebut, yang pernyataannya bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Beirut, menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang.
Upaya yang dilakukan oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, kata Qassem, secara langsung dan tidak langsung, meminta untuk tidak ikut campur dalam pertempuran.
Meski begitu, lanjutnya, pihaknya tidak pengaruh dengan permintaan-permintaan tersebut, seraya menambahkan Hizbullah tahu tugasnya.
Israel telah saling baku tembak dengan Hizbullah dan faksi sekutu Palestina di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
(Tribunnews.com/Whiesa)