Lembaga Riset Intelijen Inggris: Kapal Rusia Bongkar Kargo Korea Utara di Krimea, Diduga Amunisi Buat Habisi Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Dua kapal Rusia milik perusahaan-perusahaan yang kena sanksi embargo Amerika Serikat (AS), terlihat membongkar muatan diduga amunisi dan persenjataan dari Korea Utara (Korut) di Krimea.
Laporan itu disampaikan lembaga riset intelijen Inggris, Royal United Services Institute (RUSI), Senin (16/10/2023) dengan menyertakan puluhan gambar satelit resolusi tinggi.
Bongkar muatan kargo asal Korut itu disebutkan sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Pejabat Rusia ke Dewan Keamanan PBB: Kiev Sudah Habis, Serangan Balasan Ukraina Berakhir
RUSI juga memperingatkan kalau dugaan munculnya jalur pasokan senjata dari Korut ke Rusia itu dapat menimbulkan konsekuensi besar terhadap perang di Ukraina dan dinamika keamanan internasional di Asia Timur.
Dalam kata lain, kargo-kargo yang diduga berisi persenjataan dan amunisi ini diprediksi akan digunakan oleh Rusia untuk mengakhiri perlawanan Ukraina yang berupaya merebut sejumlah wilayah pendudukan tentara Moskow.
Pyongyang dan Moskow belum menanggapi klaim terbaru tersebut.
Kedua negara sebelumnya membantah membuat kesepakatan senjata.
Tudingan terhadap Rusia dan Korut itu dilatarbelakangi hubungan baik kedua negara di tengah perang Rusia terhadap Ukraina, yang telah menyebabkan persediaan senjata di Moskow habis setelah pertempuran selama 20 bulan.
Bolak-balik Dunai Najin
RUSI mengidentifikasi dua kapal tersebut adalah Angara dan Maria.
Kedua kapal itu berbendera Rusia.
Kedua kapal itu melakukan setidaknya empat perjalanan ke dan dari pelabuhan terpencil Rusia, Dunai, dan Najin di Korea Utara antara Agustus dan Oktober 2023.
Amerika Serikat memberikan sanksi kepada perusahaan pemilik kapal tersebut – M Leasing dan Marine Trans Shipping – segera setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022 karena mengangkut senjata atas nama Kremlin.
Kargo Angara dan Maria dilaporkan menuju fasilitas penyimpanan amunisi yang berkembang pesat di kota kecil Tikhoretsk di wilayah Krasnodar Rusia selatan.