TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 14 orang meninggal dunia dalam dua insiden ledakan kembang api di negara bagian Tamil Nadu, India, pada Selasa (17/10/2023).
Salah satu insiden terjadi di distrik Sivakasi, yang dikenal sebagai penghasil sekitar 90 persen kembang api di India, The Independent melaporkan.
13 orang tewas dan dua lainnya terluka.
Sekitar 15 orang sedang bekerja di pabrik tersebut pada saat insiden terjadi.
Pemiliknya ditangkap dan izin pabriknya dicabut, kata para pejabat.
Menurut penyelidikan awal, pemiliknya memiliki izin dari Organisasi Keamanan Minyak dan Bahan Peledak.
Baca juga: Sering Dipakai saat Perayaan Diwali, Begini Sejarah Penggunaan Kain Sari
Tetapi ia tidak memiliki izin untuk menyimpan dan mengemas di tempat yang sama, menurut surat kabar Hindustan Times.
“Tujuh jenazah hangus ditemukan akibat ledakan di unit kembang api di Rangapalayam, dan identitas mereka belum diketahui,” kata seorang pejabat senior polisi kepada PTI.
Ledakan kedua terjadi di hari yang sama, 178 km jauhnya di kota Kitchanaickenpatti, Tamil Nadu.
Salah satu pekerjanya tewas saat sedang mencampur bahan kimia di pabrik.
Pria berusia 35 tahun itu diidentifikasi dengan nama depan Vembu.
Ketua Menteri Tamil Nadu MK Stalin mengumumkan kompensasi sebesar Rs 300.000 kepada keluarga terdekat setiap korban dan Rs 100.000 kepada mereka yang terluka.
Investigasi tengah dilakukan atas dua insiden tersebut.
Pejabat daerah juga telah diarahkan untuk menyerahkan laporan.