News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Katak Brigade Al Qassam Hamas Tembus Blokade Israel dan Menyusup ke Pantai Ashkelon 

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan katak yang berafiliasi dengan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas dilaporkan menembus blokade militer Israel dan menyusup ke pantai Ashkelon.

Pasukan Katak Brigade Al-Qassam Hamas Tembus Blokade Israel dan Menyusup ke Ashkelon 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah mobilisasi ratusan ribu tentara Israel di sekitar Gaza, pasukan Hamas masih mampu melakukan serangan di Israel selatan dekat pangkalan militer pada Selasa malam waktu setempat.

Laporan TWZ menyebut, rincian tentang apa yang terjadi dan berapa lama penyerangan iitu berlangsung masih belum jelas.

“Pasukan katak yang berafiliasi dengan Brigade Al-Qassam berhasil menyusup melalui laut dan mendarat di pantai 'Zikim' di selatan Ashkelon yang diduduki Israel, dan bentrokan bersenjata kini terjadi dengan tentara pendudukan di wilayah itu,” kata Hamas dalam unggahannya di Telegram sekitar pukul 20.30 waktu setempat (13.30 EST) dilansir TWZ.

Baca juga: Perang Meluas, Jet Israel Serang Perbatasan, Delapan Tentara Suriah Tewas 

Militer Israel mengatakan pihaknya menggagalkan serangan itu.

“Sebelumnya hari ini, pasukan angkatan laut IDF menemukan sel Hamas yang keluar dari terowongan di pantai Jalur Gaza dan mencoba menyusup ke wilayah Israel melalui laut, dekat Zikim,” kata IDF melalui Telegram sekitar pukul 23.55. waktu setempat (16:55 EST).

“Angkatan Laut Israel, IAF dan tentara darat menyerang Hamas dan menggagalkan upaya infiltrasi mereka. Jet tempur IDF dan tentara angkatan laut menyerang terowongan dan gudang senjata yang digunakan oleh Hamas di Jalur Gaza.”

“Tidak ada risiko infiltrasi tambahan saat ini,” tambah IDF.

Laporan TWZ ini memberi disclaimer, "Kami tidak dapat memverifikasi situasi saat ini secara independen."

Pangkalan di dekat kibbutz, markas Komando Front Dalam Negeri Israel, adalah satu di antara pangkalan pertama yang diserang oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut The Jerusalem Post.

Setidaknya satu tentara Israel tewas dalam serangan itu.

Israel terus melakukan pemboman besar-besaran terhadap Gaza sejak itu.

“Pada hari terakhir, IDF menyerang lebih dari 400 sasaran dan membunuh beberapa komandan Hamas dan sejumlah agen yang mempersiapkan serangan,” kata IDF melalui saluran Telegramnya.

“Dalam operasi skala besar untuk membongkar kemampuan Hamas, IDF menyerang puluhan pria bersenjata Hamas yang bersiap menembakkan roket dan melakukan serangan teror terhadap wilayah Israel. Pada hari terakhir, jet tempur IDF menyerang puluhan infrastruktur teror dan Hamas bermarkas di lingkungan Shuja'iyya, Shati, Jabalia, Daraj Tuffah, dan Zaytun."

Selain itu, IDF mengatakan salah satu pesawatnya “menyerang terowongan operasional Hamas yang memberikan akses cepat bagi operasi teror ke garis pantai.

Israel juga mengklaim pasukannya diserang oleh Hamas.

"Selama aktivitas gabungan Divisi 162 yang dipimpin oleh Brigade 401 dan Brigade Givati ​​dalam beberapa hari terakhir - tank, helikopter tempur, dan artileri IDF diserang dari peluncur anti-tank dan pos pengamatan oleh organisasi Hamas di Jalur Gaza," kata IDF.

Adapun Hamas mengecam bombardemen terus-menerus Israel di Gaza.

“Selama 18 hari berturut-turut, pendudukan agresif Israel melanjutkan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” kata Hamas melalui Telegram.

“Serangkaian pembantaian ini, yang didukung tanpa malu-malu oleh beberapa negara Barat, telah menjadi noda bagi kemanusiaan.”

Hamas mengatakan, hingga saat ini, 5.910 warga Palestina telah terbunuh dan 16.297 orang terluka, angka yang tidak dapat kami verifikasi secara independen.

“Mereka kehilangan nyawa dalam serangan udara yang brutal, rumah mereka dihancurkan, memaksa mereka berlindung dan kemudian serangan udara mengikuti mereka di daerah pengungsian, jalan-jalan, pasar, dan beberapa toko roti yang tersisa yang selamat dari serangan tersebut. Mereka menanggung penderitaan kelangkaan air, makanan, dan bahan bakar,” kata Hamas.

“Menipisnya bahan bakar menyebabkan pemadaman listrik di rumah sakit Indonesia pada malam hari, mengancam nyawa ratusan pasien dan terluka. Semua ini terjadi di bawah pengawasan Washington dan negara-negara Barat lainnya, yang mempraktikkan kemunafikan dan standar ganda dalam hal ini terhadap pendudukan Zionis,” tulis pernyataan Hamas.

(oln/YN/TWZ/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini