TRIBUNNEWS.COM - Seorang pendaki wanita asal Inggris, Shilpa Shah, meninggal setelah terpeleset di sebidang es saat menuruni gunung tertinggi kedua di Afrika, Gunung Kenya.
Wanita berusia 60 tahun dari London ini kehilangan pijakan saat turun dari pendakian di Pont Lenana pada hari Kamis.
Pemandunya, seorang pria Kenya bernama Kelvin Muriuki Mwithi bergegas membantu untuk mencegahnya jatuh, dikutip dari The Standart.
Nahas, keduanya terjatuh beberapa ratus meter dari bentangan curam antara Lenana dan Austrian Hut di jalur Naro Moru, dikutip dari The Sun.
Karena cuaca yang buruk, tim penyelamat melakukan tiga upaya untuk menyelematkan jenazah Shah dan Kelvin pada hari Jumat.
Setelah ditemukan, jenazah langsung diterbangkan ke ibu kota, Nairobi.
Baca juga: Seorang Pria di Kenya Jadi Pengacara Palsu, Menangkan 26 Kasus di Pengadilan
Shah dilaporkan mendaki bersama kelompok yang terdiri dari 8 wanita.
Mereka semua menyaksikan insiden tersebut.
Sebagai informasi, di Kenya, bulan Oktober memasuki musim hujan.
Sehingga cuaca ini dapat menyebabkan kondisi pegunungan menjadi sangat berbahaya.
Teman-teman Kelvin Galang Dana Bantuan untuk Anak dan Istrinya
Di sisi lain, rekan-rekan Kelvin telah menyiapkan dana untuk memberikan dukungan kepada istri dan anak kecil mereka.
Sahabat Kelvin, Robert Kamura mengatur dana tersebut, ia merasa sangat sedih kehilangan teman baiknya.
"Teman saya telah beristirahat. Hati kami hancur."
“Semoga jiwanya damai di akhirat. Semoga ketidakegoisannya menginspirasi kita untuk hidup sepenuhnya, mendedikasikan hidup kita untuk melayani kemanusiaan," kata Robert.