Yordania Minta Rudal Patriot ke AS, Negara Arab Ada yang Pro Israel?
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Yordania dilaporkan telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan sistem pertahanan udara rudal Patriot ke negara tersebut.
Aksi Yordania ini menjadi sorotan di tengah meningkatnya gejolak regional di kawasan Arab.
Hampir seluruh negara-negara di kawasan itu menentang Israel dan memberikan tekanan ke AS untuk menyerukan ke Israel gencatan senjata di Gaza.
Baca juga: Perwira Militer Israel Terluka Parah di Dalam Gaza, Al Qassam Menyusup ke Garis Belakang Tel Aviv
Juru bicara angkatan bersenjata Yordania, Minggu (29/10/2023) menyebut, rudal Patriot akan meningkatkan sistem pertahanan udara mereka.
“Kami meminta pihak Amerika untuk membantu meningkatkan sistem pertahanan kami dengan sistem rudal pertahanan udara Patriot,” kata juru bicara militer Yordania, Brigadir Jenderal Mustafa Hiyari, kepada media pemerintah dilansir TC.
Pada kesempatan yang sama, Hiyari membantah laporan kalau pangkalan udara Yordania digunakan untuk mengangkut bantuan militer ke Israel untuk perang di Gaza.
Permintaan Yordania ke AS ini, kata dia, semata-mata untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negaranya sendiri, bukan untuk membantu Israel dalam perang di Gaza.
“Drone telah menjadi ancaman di semua lini,” tambah juru bicara tersebut, merujuk pada drone bermuatan narkoba yang memasuki wilayah Yordania dari Suriah.
Amman baru-baru ini melakukan upaya untuk melawan peningkatan penyelundupan narkoba dari Suriah.
Dia juga mengatakan, Amman meminta Patriot karena sistem pertahanan udara ini adalah sistem yang mahal dan tidak ada cara untuk menyediakannya dengan sumber daya lokal.
"Kami membutuhkan mitra strategis,” seraya menambahkan kalau ada potensi ancaman rudal balistik terhadap Yordania, tanpa menyebutkan secara spesifik asal usul ancaman tersebut.
Dia kembali menegaskan, kalau permintaan Yordania ke AS terkait rudal Patriot itu tidak terkait perang Israel di Gaza
“Yakin lah tidak ada satu peluru pun yang ditransfer ke arah tentara Israel dari bandara Yordania,” lanjutnya.