Dia juga menambahkan kalau tidak ada pangkalan militer Amerika di wilayah Yordania.
Hiyari mengklaim kalau kehadiran AS di wilayahnya adalah untuk melatih pasukan Yordania dan untuk memberikan peningkatan serta pemeliharaan peralatan.
Sebagai informasi, pada Januari 2021, Amman dan Washington diketahui menandatangani Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang memungkinkan “akses tanpa hambatan” AS ke fasilitas-fasilitas Yordania.
Tetap Dukung Palestina
Secara terpisah, tentara Yordania juga membantah kalau pangkalan Yordania digunakan sebagai tempat transit untuk mentransfer peralatan ke Israel.
"Komando Umum Angkatan Bersenjata Yordania juga menepis tuduhan yang beredar di media sosial kalau pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Yordania (RJAF) telah digunakan oleh pesawat AS untuk memasok peralatan dan amunisi kepada tentara Israel untuk digunakan dalam perang melawan Gaza. Strip,” tulis Kantor Berita Jordan (Petra) pada Minggu, 29 Oktober.
“Rumor seperti itu bertujuan untuk melemahkan pendirian Yordania yang teguh terhadap perjuangan Palestina dan menodai reputasi angkatan bersenjatanya. Meskipun menghadapi banyak tantangan, rumah sakit lapangan di Yordania tetap bertahan dalam menangani korban dari Gaza,” kantor berita tersebut mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya.
Yordania sebelumnya pada 10 Oktober juga membantah kerajaan itu digunakan untuk mengangkut bantuan militer ke Israel.
Sejak pecahnya perang Gaza-Israel pada tanggal 7 Oktober, beberapa media berita, termasuk harian berbahasa Ibrani Haaretz, telah melaporkan adanya penumpukan militer AS secara signifikan di Yordania.
Menurut Haaretz, satu skuadron jet tempur AS yang berbasis di Inggris dikerahkan awal bulan ini ke Pangkalan Udara Muwaffaq Salti di Yordania di timur Amman.
Angkatan Udara AS mengonfirmasi pada 14 Oktober kalau satu skuadron pesawat tempur dikerahkan ke wilayah tersebut tanpa menyebutkan negara pastinya.
"Jet-jet tersebut dikerahkan “sebagai upaya AS untuk memperkuat posisinya di wilayah tersebut di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas,” tulis Air Force Times pada 16 Oktober.
Seperti negara-negara lain di kawasan Arab, Yordania juga mengutuk perang genosida yang dilakukan Israel di Gaza, dan mengusulkan resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, yang disahkan pada tanggal 27 Oktober.
Mereka berulang kali menyerukan akses bantuan kemanusiaan kepada Gaza dengan segera dan tanpa hambatan.
Namun, pihak-pihak yang skeptis terhadap posisi Yordania telah meminta kerajaan tersebut untuk “bertindak sejalan dengan kebijakannya” merujuk pada hubungan dekat Amman dan Washington yang diketahui merupakan sekutu abadi Israel.
(oln/hrtz/tc/*)