News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Militer Israel Rudal Konvoi Ambulans & Bombardir Rumah Sakit di Jalur Gaza, Korban Tewas Berjatuhan

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan Israel ke sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza, Jumat (3/11/2023).

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Militer Israel menyerang konvoi ambulans di Jalur Gaza, Jumat (3/11/2023) waktu setempat.

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, beberapa orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap konvoi ambulans.

Serangan mematikan terhadap warga sipil itu terjadi di dekat Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza yang terkepung, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Dikutip dari Al Jazeera, konvoi ambulans sedang mengangkut pasien yang terluka parah dari Rumah Sakit al-Shifa ke perbatasan Rafah dengan Mesir ketika rumah tersebut menjadi sasaran serangan Israel.

“Kami memberi tahu Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, kami memberi tahu seluruh dunia, bahwa para korban berada dalam antrean di ambulans tersebut,” kata juru bicara kementerian kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qudra.

“Ini adalah konvoi medis.”

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan salah satu ambulansnya menjadi sasaran serangan di dekat al-Shifa. “Stafnya aman,” katanya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, “Sangat terkejut dengan laporan serangan terhadap ambulans yang mengevakuasi pasien di dekat rumah sakit Al-Shifa di Gaza, yang menyebabkan kematian, cedera dan kerusakan.

“Kami tegaskan kembali, pasien, petugas kesehatan, fasilitas, dan ambulans harus selalu dilindungi,” ujarnya dalam postingan di X yang dulu bernama Twitter.

Militer Israel mengakui pesawatnya menargetkan sebuah ambulans, dengan berdalih bahwa kendaraan itu digunakan oleh unit Hamas yang dekat dengan posisi mereka di zona pertempuran.

Sebagai informasi, Rumah sakit terbesar di Gaza, al-Shifa menghadapi kepadatan yang parah, dengan tingkat keterisian tempat tidur sebesar 164 persen.

Informasi ini datang dari WHO, di tengah berlanjutnya pemboman dan blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

WHO pada hari Rabu memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar “segera membahayakan nyawa” orang yang terluka dan pasien lainnya.

Lebih dari 9.200 orang telah tewas dan 23.500 lainnya terluka di Gaza sejak Israel melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut pada 7 Oktober, menurut pihak berwenang Palestina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini