TRIBUNEWS.COM - Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden mengatakan, lebih dari 100 waga Inggris berhasil dievakuasi dari Gaza, Minggu (5/11/2023), buntut konflik Israel dengan Palestina.
"Lebih dari dari 100 warga negara Inggris dapat menyeberang dari Gaza ke Mesir melalui penyeberangan Rafah. Sangat mengecewakan karena penyeberangan ditutup kemarin,” kata Dowden kepada BBC.
Meski demikian, Pemerintah Inggris berharap warganya dapat dievakuasi lebih banyak lagi.
“Kami terlibat erat dan kami berharap penyeberangan akan dibuka kembali hari ini sehingga memungkinkan lebih banyak warga negara Inggris untuk keluar,” ujarnya.
Sebelumnya, Mesir telah membuka penyeberangan Rafah untuk mengevakuasi sejumah warga Palestina yang terluka parah.
Penyeberangan Rafah tersebut dibuka untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Siapkan Pengiriman Bantuan Tahap Kedua untuk Palestina
Evakuasi ke Mesir tersebut dilakukan karena semua rumah sakit yang ada di Gaza kewalahan.
Serta sistem kesehatan tidak dapat membantu mereka yang berada dalam kondisi kritis.
Selain itu, penyerbangan Rafah juga diperuntukkan bagi warga negara asing yang berada di Palestina.
Juga bagi warga Palestina yang memegang kewarganegaraan lain, seperti Jepang, Austria, Bulgaria, Indonesia, Yordania, Italia, Yunani, Australia, dan Ceko, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza mengatakan, jumlah korban yang tewas sebanyak 9.770 orang.
Dari angka tersebut, 4.800 di antaranya adalah anak-anak.
Berikut adalah rinciannya:
Gaza
- Tewas: 9.770
- Terluka: 26.000
Tepi Barat yang Diduduki
- Tewas: 152
- Terluka: 2.100
Israel
- Tewas: 1.405
- Terluka: 5.600
(Tribunnews.com, Widya)