Di Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza, Um Haitham Hejela, seorang wanita yang berlindung bersama anak-anak kecil di tenda darurat yang terbuat dari kain, mengatakan mereka meninggalkan rumah karena serangan udara.
“Situasinya semakin buruk dari hari ke hari,” katanya. “Tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi mengambil air, dia mengantri selama tiga atau empat jam. Mereka (tentara Israel) telah menyerang toko roti, kami tidak punya roti,” ungkapnya.
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan 122.000 warga Gaza yang mengungsi berlindung di rumah sakit, gereja, dan bangunan umum lainnya di seluruh Jalur Gaza, dan 827.000 lainnya berlindung di sekolah.
Militer Israel menuduh Hamas menyembunyikan pintu masuk terowongan dan pusat operasional di dalam rumah sakit Al Shifa, namun kelompok tersebut membantahnya.
Organisasi-organisasi internasional dan negara-negara Barat telah berusaha keras untuk memberikan bantuan ke wilayah tersebut dan mengeluarkan warga negara asing.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan konvoi kemanusiaan diserang di Kota Gaza pada hari Selasa.
Setelah melakukan perubahan rute, konvoi mengirimkan pasokan medis ke Rumah Sakit Al Shifa. Menyebut insiden itu “sangat meresahkan,” organisasi tersebut mengatakan dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka ringan. Namun pihaknya tidak mengidentifikasi sumber penembakan.
Sumber: Arab News