Serangan itu diklaim sebagai keberhasilan besar bagi Ukraina” dan pukulan telak lain bagi operasi logistik lintas laut Rusia.
Kedua kapal yang dihantam serangan rudal adalah kapal pendarat dan kapal selam, keduanya dilaporkan sedang dalam perbaikan.
Ukraina telah mencapai sasaran di dalam dan sekitar Krimea dengan Storm Shadows, yang juga tampaknya digunakan dalam serangan terhadap markas besar Armada Laut Hitam.
Ukraina tak hanya menggandalkan Strom Shadow, namun juga amunisi dan peralatan tempur lainnya untuk mengganggu perairan Krimea yang dikuasai Rusia.
Pada Oktober 2022, Ukraina mulai menggunakan kekuatan kendaraan permukaan tak berawak (USV) – kapal drone angkatan laut yang berisi bahan peledak – untuk mengganggu dan menyerang kapal Rusia dan kapal pengangkut utama di sekitar Sevastopol.
Baca juga: Armada Laut Hitam Rusia dalam Bidikan Sabotase Bawah Laut Ukraina, Zelensky: Kami Kejar ke Mana Pun
Sevastopol Rentan Kena Rudal
Sevastopol, kota pelabuhan, yang lama menjadi markas Armada Laut Hitam Rusia, secara cepat menjadi target utama pasukan USV Ukraina dan rentan kena serangan.
Begitu pula dengan Jembatan Kerch sepanjang 12 mil, yang menghubungkan daratan Rusia dengan Krimea dan berfungsi sebagai penghubung ekonomi, simbolis pendudukan, dan militer dengan semenanjung pendudukan tersebut.
Ukraina telah berulang kali menyerang Jembatan Kerch, memaksa Rusia meningkatkan pertahanannya, bahkan sampai menenggelamkan kapal untuk mempersulit operator dalam mengarahkan kapal ke jembatan.
Pada Agustus 2023, USV Ukraina mencetak kemenangan melawan kapal pendarat kelas Ropucha Olenegorsky Gornyak.
Baca juga: Profil Kapal Olenegorsky Gornyak, Kapal Perang Rusia yang Cuma Miring Kena Hantam 450 Kilogram Bom
Bahkan ketika Rusia berusaha untuk menepis soal tingkat keparahan serangan tersebut, foto-foto menunjukkan kapal tersebut terperosok ke dalam air setelahnya, yang mengindikasikan kalau kapal tersebut mengalami kerusakan besar.
Ukraina juga mengklaim kemenangan melawan kapal patroli.
Ukraina juga telah menggunakan rudal Neptunus - peluru kendali jelajah anti-kapal - untuk menghancurkan sasaran-sasaran Rusia, termasuk sistem pertahanan rudal S-400 berbasis darat di Krimea, dan dalam kasus lain, sebuah kapal armada andalan Moskow.
Pada April 2022, Ukraina mengejutkan dunia dengan menenggelamkan kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Salava, Moskva, bersama Neptunusnya.
Rudal-rudal tersebut harus diarahkan dengan baik, terbang tepat di atas permukaan air untuk menghindari pertahanan rudal Moskva sebelum terjadi benturan.
Ledakan yang diakibatkannya menenggelamkan kapal dan menjadi contoh pertama ketangguhan Ukraina melawan supremasi angkatan laut Rusia dalam perang tersebut.
(oln/*/BI)