“Situasinya semakin buruk dari hari ke hari,” katanya.
“Tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi mengambil air, dia mengantri selama tiga atau empat jam. Mereka menyerang toko roti, kami tidak punya roti,” ungkapnya.
Para pejabat PBB dan negara-negara G7 meningkatkan seruan jeda kemanusiaan dalam perang Hamas-Israel demi membantu meringankan penderitaan warga sipil di Gaza, di mana seluruh lingkungan telah dihancurkan oleh pemboman Israel dan persediaan kebutuhan pokok hampir habis.
“Penting…penting untuk membuat Israel memahami bahwa melihat gambaran buruk dari kebutuhan kemanusiaan rakyat Palestina setiap hari bertentangan dengan kepentingannya,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Kondisi itu tidak membantu Israel dalam kaitannya dengan opini publik global,” sebutnya.
Para pejabat Palestina mengatakan sebanyak 10.569 orang warga Palestina tewas sejak Israel melakukan gempuran ke wilayah Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.
Dari para korban meninggal, sebanyak 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Tingkat kematian dan penderitaan “sulit untuk diperkirakan,” sebut juru bicara badan kesehatan PBB Christian Lindmeier.
Sumber: Arab News dan Anadolu