Sebelum pertemuan hari Selasa, Spoljaric mengeluarkan pernyataan yang menyoroti bahwa “keluarga sandera sedang menjalani masa yang sangat menyayat hati dan saya ingin menggarisbawahi betapa kerasnya kami melakukan advokasi atas nama orang yang mereka cintai”.
“Ini adalah prioritas utama bagi saya,” katanya, sambil menekankan bahwa ICRC terus-menerus melakukan advokasi atas nama para sandera yang ditahan di Gaza, termasuk melalui kontak langsung dengan Hamas dan pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap partai-partai tersebut.
Qatar, Amerika Serikat dan Mesir terlibat dalam upaya pembebasan sandera. Hamas telah membebaskan empat wanita setelah mediasi Qatar, sementara tentara Israel membebaskan satu tentara yang ditangkap.
“Penyanderaan dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional. Kami terus mendesak pembebasan para sandera dan melakukan segala daya kami untuk mendapatkan akses kepada mereka,” kata Spoljaric.
Baca juga: PM Israel Netanyahu Salahkan Hamas Atas Terbunuhnya Belasan Ribu Rakyat Palestina, Ini Alasannya
Organisasi tersebut, yang juga membantu memfasilitasi pembebasan keempat perempuan tersebut, siap memfasilitasi pembebasan perempuan lainnya, katanya.
Namun dia menegaskan bahwa “kita tidak dapat melakukan ini sendirian; kesepakatan harus dicapai yang memungkinkan ICRC melaksanakan pekerjaan ini dengan aman.”
“ICRC tidak bisa memaksa masuk ke tempat para sandera disandera. Kami hanya dapat mengunjungi mereka jika ada kesepakatan, termasuk akses yang aman.”
Namun Cohen mengatakan hal ini belum cukup, dan bersikeras bahwa ICRC “harus lebih tegas dan jelas dalam menyampaikan pernyataan dan memberikan tekanan”.
Dia bersumpah bahwa Israel akan “melanjutkan perang ini sampai kita melenyapkan Hamas dan sampai kita menerima kembali semua sandera kita”.
Dia juga memperkuat kritik kerasnya terhadap Sekjen PBB Antonio Guterres, yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” di Gaza dan mengutuk “pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional yang kita saksikan di Gaza”, tanpa menyebut nama pihak mana pun.
“Guterres tidak pantas menjadi ketua PBB,” kata Cohen pada Selasa.
“Guterres tidak mendorong proses perdamaian apa pun di kawasan ini.”
IDF Merangsek ke RS Al-Shifa
Dikutip dari Jerusalem Post, pasukan Israel (IDF) telah memasuki area tertentu di Rumah Sakit Shifa pada Rabu pagi sambil berusaha merahasiakan tujuan, waktu, dan misinya karena operasi tersebut masih berlangsung, dan membocorkan rincian tertentu dapat membahayakan pasukan IDF.
IDF juga mengumumkan bahwa mereka berhasil mengirimkan peralatan dan perlengkapan medis penting, seperti inkubator untuk bayi dan makanan bayi.