Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza, "harus dilindungi.”
Staf di rumah sakit mengatakan mereka terkepung. Rumah sakit tersebut dibom berkali-kali dan penembak jitu Israel juga telah menembaki orang-orang yang meninggalkan gedung.
Baca juga: Pasien di Area RS Al-Shifa Gaza Disebut Ditembaki Sniper, Ambulans Turut Diserang
Israel membantah tuduhan itu dengan mengajukan klaim bahwa Hamas menggunakan jaringan terowongan di bawah rumah sakit. Namun, belum ada bukti apa pun terkait klaim tersebut.
Al-Shifa sudah kehabisan bahan bakar. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Minggu (12/11), rumah sakit tersebut "tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit.”
"Ini adalah harapan dan harapan saya bahwa akan ada tindakan yang tidak terlalu mengganggu,” kata Biden menanggapi laporan tersebut.
Israel Gelar Agresi Besar di Tulkarem Tepi Barat, Bawa Buldoser dan Drone
Tentara Israel (IDF) melakukan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat, di tengah kampanye masif menghancurkan Hamas di Jalur Gaza.
Meski tidak ada Hamas di Tepi Barat, Israel menyerbu wilayah di bawah pemerintahan Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) itu.
Pada Senin (13/11/2023) malam dan Selasa (14/11/2023), IDF membunuh tujuh warga Palestina di kamp pengungsi Kota Tulkarem.
Menurut Rumah Sakit Pemerintah Thabet Thabet di Tulkarem, dua orang; Walid Naseem Masei (26) dan Abed M'uarek (28), terbunuh oleh peluru IDF di Tulkarm.
Sebelumnya, sumber medis di rumah sakit itu melaporkan, tiga pemuda terbunuh setelah IDF menjatuhkan bom melalui drone pada hari ini, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Israel Kibarkan Bendera dan Blokade Pakai Tank, Hamas: Itu Halusinasi IDF Taklukkan Gaza
Tiga warga Palestina yang terbunuh dalam ledakan bom itu yaitu Saeed Suleiman Youssef Abu Tahoun (24), Jihad Khaled Muqbil Ghanem (27), dan Musab Omar Ahmed Al-Ghoul (21), seperti diberitakan AA.
Pada Senin (13/11/2023) malam, IDF membunuh dua pemuda Palestina dalam serangan militer di kamp pengungsi Tulkarem.
Dua pemuda itu diidentifikasi sebagai Mahmoud Ali Hadayda (25) dan Hazem al-Hosary (28).
Menurut koresponden WAFA, unit khusus Israel menerobos masuk ke kota, memicu konfrontasi dengan pemuda, di mana Mahmoud Ali Hadayda dan Hazem al-Hosary ditembak di dada.