Dia mengatakan kepada tentara Israel bahwa apa yang dilakukan dengan masuk ke RS Al-Shifa membuat orang-orang ketakutan.
"Anda (tentara Israel) berada di dalam rumah sakit justru akan menciptakan ketakutan masal di antara pasien di sini," katanya.
Munir menjelaskan seluruh lantai di RS Al-Shifa telah penuh dengan pasien hingga pengungsi.
Baca juga: Cerita Mengerikan Seorang Dokter Saat Israel Meluncurkan Serangan ke Rumah Sakit Al-Shifa Gaza
Pernyataannya ini sekaligus menepis tudingan militer Israel bahwa RS Al-Shifa menjadi markas organisasi militan Palestina, Hamas.
"Semua lantai rumah sakit penuh dengan orang dari lantai satu hingga enam. Anda (pasukan Israel) terus mengatakan jika ini akan menimbulkan masalah bagi Anda."
"Kalau mau masuk dan lihat sendiri, rumah sakitnya penuh orang. Unit penerimaan dan operasi penuh dengan pengungsi. Unit dialisis penuh dengan orang hingga (ruang) persalinan, radiologi, dan administrasi penuh."
"Di unit luka bakar, di sisi kanan rumah sakit, penuh dengan pasien dan juga pengungsi," kata Munir ke tentara Israel dalam rekaman tersebut.
Tidak Ada Perlawanan
Sementara, berdasarkan laporan jurnalis Aljazeera di RS Al-Shifa, tidak ada perlawanan yang dilakukan orang-orang yang berada di dalam gedung.
"Pasukan Israel mencoba untuk membunuh siapapun yang mencoba masuk. Tidak ada yang bisa melakukan apa-apa."
"Orang-orang tidak memiliki daya melawan mereka," kata jurnalis Aljazeera tersebut.
Selain itu, tudingan adanya terowongan di bawah gedung RS Al-Shifa juga tidak terbukti adanya.
"Beberapa laporan dari reporter Amerika Serikat mengungkapkan adanya terowongan di dalam rumah sakit. Itu tidak ada yang benar," katanya.
Baca juga: Desak Hamas Segera Menyerah, Israel Gempur Rumah Sakit Al Shifa di Gaza
Diketahui, Israel menuding bahwa RS Al-Shifa dan beberapa rumah sakit lain di Gaza menjadi markas dari Hamas.