“Mereka punya caranya sendiri, dan saya tahu mereka punya penasihat hukum untuk mengetahui siapa sebenarnya yang bisa mereka targetkan atau tidak,” kata orang tersebut.
Lobi Kencang NSO Group
Baca juga: Viral Boikot Produk Pro Israel di Medsos! Cek Dulu Sebelum Membeli!
Kemungkinan teknologi NSO digunakan dalam perang, adalah karena lobi yang kencang oleh para petingginya terhadap Amerika Serikat.
Timothy Dickinson, pengacara di Paul Hastings LLP, mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken pekan lalu atas nama NSO.
Ia meminta pertemuan untuk "menegaskan kembali pentingnya teknologi NSO" di tengah perang antara Israel dan Hamas.
Informasi terbaru yang diajukan berdasarkan Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing, atau FARA, juga menunjukkan bahwa NSO bertemu dengan beberapa pembantu Kongres dari Partai Republik antara bulan Februari dan Juli tahun ini, termasuk anggota staf di komite intelijen Senat dan DPR, serta Komite Angkatan Bersenjata DPR.
NSO juga merekrut Stewart Baker, mantan penasihat umum National Security Agency (NSA), dan Jeff Weiss, mantan pejabat Perdagangan, untuk melobi atas nama mereka, menurut pengungkapan lobi kongres baru-baru ini.
Beberapa negara Eropa juga diduga mulai mendorong pemerintahan AS Joe Biden untuk meninjau kembali pembatasan AS terhadap perusahaan tersebut, menurut sumber tersebut.
Mereka mengklaim bahwa pembatasan tersebut mempersulit mereka untuk menggunakan Pegasus secara maksimal dalam penyelidikan yang melacak serangan anti-Semit baru-baru ini, kata sumber itu.
Namun, tidak jelas negara mana yang telah menghubungi pemerintahan Biden, atau bagaimana pembatasan AS membatasi penggunaan teknologi tersebut oleh klien NSO.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)