TRIBUNNEWS.COM - Upaya militer Israel untuk meminimalkan korban jiwa di Gaza, tidak berhasil.
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Israel disebut tidak berhasil menyelamatkan warga sipil dari bahaya di tengah perang di Gaza.
“Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi."
"Dan kita tidak seharusnya melakukan hal tersebut karena kita melakukan semua yang kita bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya,” kata Netanyahu, Kamis (16/11/2023), dilansir Al Jazeera.
“Jadi, kami mengirimkan selebaran, (kami) menelepon mereka melalui telepon seluler, dan kami berkata 'pergi'. Dan banyak yang telah pergi,” lanjut Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Iran Peringatkan Cakupan Perang yang Luas Bakal Terjadi jika Israel Terus Serang Gaza
Diberitakan BBC, Netanyahu mengatakan, Israel akan 'berusaha menyelesaikan tugas' memusnahkan Hamas di Gaza dengan korban sipil yang minimal.
"Itulah yang kami coba lakukan, meminimalkan korban sipil. Namun sayangnya, kami tidak berhasil," ujarnya.
Warga sipil Palestina menanggung beban terberat akibat kampanye militer Israel selama berminggu-minggu, yang dilakukan sebagai respons terhadap serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Hamas juga disebut menawan sekitar 240 orang dari berbagai negara sebagai tawanan, menurut Israel.
Baca juga: Israel Bak Kebal Hukum Bantai Gaza, Ini yang Bikin Negara-Negara Arab Cuma Diam, Iran Ikut Mundur?
Di sisi lain, otoritas kesehatan Gaza yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan, setidaknya 11.500 orang telah dipastikan tewas dalam pemboman dan invasi darat Israel.
Adapun lebih dari 4.700 di antaranya adalah anak-anak.
Sementara, dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang.
Israel Sebarkan Selebaran
Angkatan udara Israel menyebarkan selebaran di beberapa bagian selatan Gaza yang memberitahukan masyarakat untuk mengungsi demi keselamatan mereka sendiri.