News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelang Musim Dingin Semenanjung Korea Makin 'Panas', Kim Jong Un Kirim Ribuan Pasukan ke Perbatasan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tentara Korea Utara. Setelah meluncurkan satelit mata-mata, negara komunis ini juga mengerahkan ribuan pasukan dan perlengkapan perangnya ke wilayah perbatasan.

Para pejabat mengatakan bahwa meski pun Korea Utara membutuhkan satelit mata-mata untuk meningkatkan pemantauannya terhadap Korsel, peluncuran itu dianggap punya tujuan lain.

Yakni untuk memperkuat program rudal jarak jauhnya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan saat ini pihaknya mengawasi rencana peluncuran rudal Korea Utara.

Korea Utara sebelumnya meluncurkan satelit mata-mata pada dini hari, dan ada kemungkinan upaya ketiga akan berhasil.

Peluncuran ini akan menjadi yang pertama sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan perjalanan luar negeri pada bulan September ke Rusia.

Selama di Rusia, Kim Jong Un mengunjungi pusat peluncuran ruang angkasa paling modern, di mana Presiden Vladimir Putin berjanji untuk membantu Pyongyang membangun satelit.

Jika peluncuran benar-benar terjadi, kemungkinan akan dilakukan tepat sebelum Korea Selatan meluncurkan satelit pengintai pertamanya dengan bantuan AS pada 30 November 2023.

Rencananya, Seoul akan menggunakan roket SpaceX Falcon-9 dari pangkalan militer AS di Vandenberg.

Rencana Korea Utara bisa saja melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan PBB melarang peluncuran satelit apa pun oleh Korea Utara karena menganggap peluncuran tersebut sebagai uji coba terselubung terhadap teknologi misilnya.

Korea Utara telah berusaha meluncurkan satelit mata-mata dua kali pada awal tahun ini, namun gagal karena alasan teknis.

Dan dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa negara tersebut tampaknya akan segera mencobanya lagi.

Awalnya, peluncuran ini dijadwalkan pada bulan Oktober, entah karena alasan apa sampai akhirnya diundur bulan ini.

Pyongyang mengaku butuh satelit mata-mata untuk menghadapi meningkatnya ancaman militer dari pimpinan AS. (Al Jazeera/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini