News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Rachel Corrie, Pelopor Solidaritas Global untuk Palestina, Mati dengan Tubuh Remuk Dibuldoser Israel

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILE FOTO) Beberapa ratus orang sayap kiri berdemonstrasi dengan gambar aktivis perdamaian Rachel Corrie yang terbunuh di dekat kedutaan AS di Lebanon di Beirut pada tanggal 6 Juni 2010, untuk menyerukan diakhirinya blokade Israel di Jalur Gaza Palestina. (ANWAR AMRO/AFP)

Berawal tugas kuliah

Rachel Corrie datang ke Gaza sebagai bagian dari tugas kuliahnya untuk menghubungkan kota tempat tinggalnya dengan Rafah dalam sebuah proyek kota kembar.

Di sana ia dan rekan-rekannya terlibat kegiatan aktivisme menghentikan kekerasan sekaligus mencegah penghancuran rumah warga Palestina oleh tentara Israel.

Hanya beberapa pekan setelah kedatangannya di Palestina, tepatnya 16 Maret 2003, Corrie terbunuh ketika ia dan teman-temannya terlibat konfrontasi dengan dua buldoser Israel.

(FILE FOTO) Pengunjuk rasa Palestina memegang poster aktivis perdamaian AS Rachel Corrie, yang terbunuh oleh buldoser tentara Israel pada tahun 2003, dalam demonstrasi memperingati kematiannya di sebuah kamp pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 16 Maret 2013. Corrie, Korban berusia 23 tahun, dibunuh oleh buldoser tentara di Rafah pada bulan Maret 2003 ketika dia dan aktivis lainnya berusaha mencegah tentara menghancurkan sebuah rumah. (SAID KHATIB/AFP) (AFP/SAID KHATIB)

Saksi mata mengatakan bahwa buldozer sengaja melaju ke arah Corrie yang mengenakan jaket berwarna jingga terang.

Namun hal itu dibantah oleh pemerintah Israel yang mengatakan bahwa insiden itu adalah sebuah kecelakaan yang disebabkan karena operator buldozer tidak melihat keberadaan Corrie.

Pada tahun 2005 orang tua Corrie mengajukan gugatan perdata terhadap negara Israel.

Mereka menggugat Israel karena tidak melakukan penyelidikan penuh dan kredibel serta bertanggung jawab atas kasus kematian putri mereka.

Dalam gugatan itu, Israel dituntut membayar kompensasi simbolis sebesar 1 dolar Amerika Serikat dan membawa kasus tersebut sebagai langkah keadilan bagi Corrie dan perjuangan rakyat Palestina yang dibelanya.

Pada Agustus 2012 pengadilan Israel menolak gugatan orang tua Corie.

Israel tetap bertahan pada hasil penyelidikan tahun 2003 yang dilakukan oleh militer Israel yang memutuskan mereka tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie.

Kehidupan dan perjuangan Rachel Corrie diabadikan dalam banyak penghormatan, diantaranya drama yang berjudul My Name Is Rachel Corrie dan sebuah paduan suara The Skies are Weeping.

Tulisan-tulisannya dibukukan pada 2008 berjudul Let Me Stand Alone.

Buku tersebut mengisahkan tentang "proses pendewasaan seorang wanita muda yang ingin membuat dunia sebagai tempat yang baik.

Sebuah lembaga sosial Rachel Corrie Foundation for Peace and Justice didirikan untuk melanjutkan perjuangannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini